Ikatan Alumni Ilmu Kelautan Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menyoroti visi misi calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur periode 2024-2029. Pasalnya, gambaran besar program yang akan dilakukan selama 5 tahun ke depan itu dinilai tidak mencerminkan keseriusannya membangun sektor maritim.
Ketua Umum Ikatan Alumni Kelautan UTM Prengki Wirananda mengatakan, tiga pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur memang sudah menyusun visi misi.
Sayangnya, ketiganya tidak memberikan ruang yang cukup besar untuk mengembangkan sektor kemaritiman. Padahal, Jawa Timur merupakan daerah dengan wilayah maritim yang sangat luas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari tiga paslon, yang membahas tentang nelayan hanya satu pasangan calon, itu pun hanya membahas secara umum, sehingga kami menilai kurang adanya keseriusan dari masing-masing paslon dalam mengembangkan sektor kemaritiman," kata Prengki kepada detikJatim Minggu (13/10/24).
Prengki menyampaikan, di Madura saja, sumber daya maritim sangat melimpah. Tidak hanya perikanan. Tetapi, potensi lainnya juga sangat banyak, seperti rumput laut, migas dan lain sebagainya.
Sejauh ini, keberpihakan pemerintah dalam mengembangkan sumber daya maritim itu sangat minim. Akibatnya, meski potensinya melimpah, tetapi pengelolaannya kurang optimal.
Kondisi tersebut membuat perekonomian masyarakat Madura tertinggal dibanding daerah lain di Jawa Timur. Bahkan, tiga kabupaten di Madura, yakni Bangkalan, Sampang dan Sumenep termasuk daerah termiskin.
"Mestinya, dengan potensi alam yang sangat melimpah, kondisi perekonomian masyarakat Madura membaik. Bahkan, bisa keluar dari belenggu kemiskinan ekstrem". Tambah Prengki.
Untuk itu, Prengki sangat menyayangkan jika calon pemimpin Jawa Timur untuk lima tahun ke depan kurang memerhatikan pengembangan sumber daya alam. Utamanya, sektor kemaritiman.
"Kami sangat menyayangkan visi misi paslon cagub dan cawagub Jatim tidak mencerminkan keseriusan dalam mengembangkan sumber daya maritim yang ada," katanya.
Prengki berharap, calon gubernur dan wakil gubernur Jatim bisa memasukkan pengembangan sumber daya maritim di program kerja yang akan dijalankan. Dengan demikian, potensi yang ada bisa dikembangkan secara maksimal dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Di Kabupaten Sumenep saja ada 128 pulau, tentu pulau-pulau tersebut memiliki potensi alam yang sangat melimpah, sangat disayangkan jika potensi itu tidak dikembangkan secara maksimal," tandasnya.
Untuk diketahui, Pilgub Jatim diikuti tiga paslon. Yakni, nomor urut 1 Luluk-Lukman, nomor urut 2 Khofifah-Emil dan nomor urut 3 Risma-Gus Hans. Pemungutan suara akan dilaksanakan pada 27 November 2024 mendatang.
Dengan melihat visi misi para paslon,kita berharap potensi kemaritiman ini tidak terlupakan sehingga mereka siapapun yang mencalonkan betul-betul layak , merata dalam merencanakan program pemerintah demi kesejahteraan masyarakat.
(abq/fat)