Ipuk Serius Ingin Tingkatkan Jemput Bola Warga Sakit di Banyuwangi

PILKADA JAWA TIMUR

Kenali Kandidat

Pilbup Banyuwangi 2024

Ipuk Serius Ingin Tingkatkan Jemput Bola Warga Sakit di Banyuwangi

Eka Rimawati - detikJatim
Selasa, 08 Okt 2024 03:01 WIB
Cabup Banyuwangi nomor urut 1 Ipuk Fiestiandani.
Cabup Banyuwangi nomor urut 1 Ipuk Fiestiandani. (Foto: Istimewa)
Banyuwangi -

Ipuk Fiestiandani, Calon Bupati Banyuwangi nomor urut 1 mengetuk pintu ke pintu dari rumah ke rumah warga di sejumlah dusun di Banyuwangi. Perempuan yang 3,5 tahun mengabdi untuk Banyuwangi itu hafal betul di mana warganya yang butuh uluran tangan.

Dia meneladani Laila al-Ghifariyah, seorang mujahidah (pejuang perempuan) yang kerap keluar berperang bersama Rasulullah Muhammad SAW dan mengambil peran sebagai juru rawat. Ipuk menjadikan kebutuhan dasar akan kesehatan sebagai pokok utama hajat hidup masyarakat.

Siang nan terik itu Ipuk mengetuk rumah Sari (45), warga Kecamatan Sobo, Banyuwangi. Dia menggendong anaknya, bayi berusia 22 bulan yang didiagnosis menderita Infantile Cerebral Palsy.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keterbatasan membuat Sari tidak bisa membawa anaknya ke Puskemas, namun ia bersyukur program kesehatan jemput bola telah memberikan layanan optimal kepada dia dan bayinya.

Program itu telah berjalan selama Ipuk menjabat sebagai Bupati Banyuwangi. Melalui lawatannya hari itu, Ipuk ingin tahu perkembangan dan layanan kesehatan seperti apa yang patut ditingkatkan.

ADVERTISEMENT

Dia ingin, pada periode berikutnya ada inovasi baru dalam hal pelayanan kesehatan jemput bola sehingga masyarakat yang membutuhkan kian mudah mendapatkan akses kesehatan, seperti halnya Sari.

"Saya sangat mengerti Layanan jemput bola warga sakit sudah jalan. Tapi saya yakin ada yang bisa ditingkatkan lebih-lebih dari sisi kemudahan. Di mana warga minta bantuan kesehatan hanya lewat call center 112, atau menghubungi petugas kelurahan atau desa," ujar Ipuk duduk bersimpuh di samping Sari.

Layanan jemput bola warga sakit itu adalah bukti komitmen Ipuk dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Kini, konsistensi dari program itu tertumpu di pundak Ipuk yang akan berjuang tanpa lelah demi memberi layanan kesehatan terbaik bagi warga.

Apa yang ingin Ipuk lakukan itu sebagaimana yang telah dilakoni oleh Laila Al-Ghifariyah yang peduli terhadap kondisi kesehatan para mujahid di masa Rasulullah SAW.

"Semua program baik yang telah berjalan akan diteruskan, diperluas penerima manfaatnya. Dan apa yang belum sepenuhnya sempurna akan terus kami sempurnakan," kata Ipuk.

Mendengar itu, Sari mengaku bersyukur dan berharap Ipuk kembali menduduki kursi Banyak 1 sehingga layanan yang telah ia terima selama ini bisa terus dilanjutkan.

"Alhamdulillah keluarga saya juga sudah dapat BPJS kesehatan. Ini pun berkat kemudahan dari pemkab dan perhatian yang diberikan kepada warga seperti kami. Saya dan keluarga sangat terbantu dengan program ini," tutur Sari dengan mata berkaca-kaca.

Pintu lain yang diketuk oleh Ipuk adalah milik pasangan lansia Holawik dan Hayami, warga kecamatan Glagah. Mata Holawik mengalami katarak sementara sang istri terkena stroke. Secara rutin, keduanya dikunjungi petugas kesehatan Puskesmas setempat. Tak lama lagi, Holawik menjalani operasi katarak.

"Istri saya jatuh sudah 2 tahun stroke, Alhamdulillah petugas kesehatan datang rutin tiap bulan memeriksa dan memberi terapi juga obat gratis. Terima kasih banyak, ini sangat membantu kami," ungkap Howalik di hadapan Ipuk.

"Tidak ada orang sakit yang tidak bisa berobat di Banyuwangi. Kami pastikan seluruh warga mendapatkan layanan kesehatan. Tinggal kontak call center 112, langsung divalidasi Puskesmas untuk mendapat layanan perawatan di rumah," Ungkapnya.

Di Banyuwangi, sepanjang tahun 2021 hingga 2024, sebanyak 10.181 warga Banyumas telah mendapat layanan kesehatan jemput bola. Dengan kategori lanjut usia, ibu hamil beresiko tinggi, anak stunting, dan mereka yang tidak bisa berobat ke luar rumah. Bahkan, pusat layanan kesehatan juga dilengkapi peralatan dengan teknologi yang memadai.

"Seperti melengkapi 45 puskesmas se-Banyuwangi dengan USG untuk memantau kehamilan para ibu. Secara rutin, juga kami datangkan dokter ahli kandungan untuk memeriksa pasien di Puskesmas. Sehingga bisa terhindar dari resiko," kata Ipuk menyampaikan targetnya pada periode ini.

Bahkan, berkolaborasi dengan Universitas Airlangga (Unair) telah ia lakukan untuk mencetak dokter berkualitas di kotanya sendiri.

"Saat ini telah dibuka Program Studi Kedokteran, Universitas Airlangga (Unair) Banyuwangi, sehingga anak-anak Banyuwangi yang ingin menempuh pendidikan kedokteran bisa kuliah di Banyuwangi," terangnya.

"Digitalisasi pelayanan membuat seluruh data dapat terintgrasi antas RSUD dengan seluruh puskesmas, sehingga sistem rujukan bisa cepat. Begitu pasien di puskesmas dirujuk, di RS sudah terkonfirmasi dengan segala detilnya," pungkas Ipuk penuh semangat.




(dpe/iwd)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Berita Terpopuler


Hide Ads