Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3 Tri Rismaharini melakukan silaturahmi ke Pondok Pesantren Annuqayah Latee di Desa Guluk-guluk, Kecamatan Guluk-guluk, Kabupaten Sumenep.
Pertemuan yang berlangsung Sabtu (21/9/2024) ini berjalan penuh keakraban. Diwarnai canda tawa dan sambutan hangat dari kiai, ibu nyai, pengasuh, hingga santri ponpes.
Selain bersilaturahmi, kunjungan ini menjadi momen penting bagi Risma untuk mendengarkan aspirasi dari pihak Pondok Pesantren (Ponpes) terkait perkembangan pendidikan berbasis agama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Risma, silaturahmi ini penting, karena terdapat 564.299 santri yang tersebar di 4.452 Ponpes di Jawa Timur berdasarkan data Kemenag September 2022). Risma berharap, pendidikan berbasis agama dapat berjalan seiring dengan pendidikan umum.
Risma pun mengapresiasi peran ponpes dalam mencetak generasi muda yang berakhlak mulia dan berpendidikan, bahkan sejak sebelum Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
"Saya sangat senang bisa berkunjung ke Ponpes Annuqayah ini. Ponpes memiliki peran penting dalam mencetak generasi muda yang berakhlak mulia dan berpendidikan," tutur Risma.
Ponpes Annuqayah sendiri, berdasarkan Ensiklopedi NU, didirikan pada tahun 1887 oleh Kiai Moh Syarqawi. Sebelum mendirikan pesantren, Kiai Syarqawi sempat menuntut ilmu di berbagai Pesantren di Madura, Pontianak, hingga ke luar negeri seperti Malaysia dan Patani (Thailand Selatan), bahkan bermukim di Makkah selama 13 tahun.
Nama "Annuqayah" mulai digunakan sekitar tahun 1933, terinspirasi dari nama sebuah kitab karya Assuyuthi yang mengajarkan 14 cabang ilmu pengetahuan. Secara harfiah, Annuqayah berarti 'bersih', dengan harapan agar santri di ponpes ini tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan tetapi juga memiliki hati yang bersih.
Risma mengapresiasi peran besar ponpes dalam memberdayakan masyarakat dan memajukan pendidikan berbasis agama. Menurutnya, Ponpes Annuqayah memiliki kontribusi signifikan dalam membentuk generasi muda yang siap menghadapi tantangan zaman.
Sementara itu, KH M Ainul Yaqin Basyir, perwakilan dari pimpinan Ponpes Annuqayah Latee mengungkapkan rasa bahagia dan syukur atas kehadiran Risma.
"Alhamdulillah, silaturahmi dengan Bu Risma menjadi kesempatan berharga bagi keluarga Pesantren, terutama dalam menambah wawasan sosial-kemasyarakatan saudara-saudara perempuan kami," ucap Kiai Nunung, panggilan akrabnya.
Ia juga berharap, penyambutan sederhana yang diberikan oleh pesantren membawa berkah bagi semua.
Kiai Nunung mengaku terkesan akan kesederhanaan dan ketulusan Risma. Kesan ini mulai diceritakannya kepada kiai lain dan juga kepada santri-santri. Apalagi saat itu, Risma juga sedang puasa
Apalagi saat Risma meninggalkan kompleks Ponpes Annuqayah Latee, ratusan Santri berdiri dengan penuh hormat, menundukkan kepala sebagai tanda penghormatan kepada tamu yang datang.
(irb/hil)