Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Timur menyambut peringatan Hari Tani Nasional 2024 dengan menggelar panen massal bareng petani tebu di Jember. Kegiatan panen raya tebu ini berlangsung di Desa Sidomulyo, Semboro, Jember.
Ketua DPD HKTI Jawa Timur HM Arum Sabil menyampaikan bahwa kegiatan panen massal bersama petani tebu ini adalah salah satu rangkaian kegiatan HKTI dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional setiap 24 September.
Arum Sabil mengatakan bahwa Khofifah Indar Parawansa selaku Ketua Dewan Pembina HKTI Jatim harusnya hadir di tengah-tengah perayaan panen massal ribuan petani tebu di Jember.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun karena ada kegiatan lain yang tidak bisa ditinggal, Khofifah menitipkan salam dan pesan melalui Arum Sabil bahwa Jatim memiliki potensi yang sangat luar biasa di sektor pertanian.
"Bunda Khofifah Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 berkomitmen dan membuktikan bahwa selama menjabat, menjadi bagian yang tak terpisahkan dari perjuangan petani. Apa yang jadi kesulitan petani seperti pupuk, irigasi, dan infrastruktur menjadi atensi Khofifah," kata Arum.
Arum Sabil menjelaskan bahwa digitalisasi pertanian menjadi fokus Khofifah bersama Emil Dardak selama menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur.
Pihaknya berkomitmen akan terus melanjutkan perjuangan bersama para petani ini di periode keduanya. Diketahui, Khofifah-Emil kembali mencalonkan diri sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur di Pilgub Jatim 2024.
"Tidak hanya digitalisasi pertanian, Bunda Khofifah bersama HTKI Jatim akan mengawal perbaikan infrastruktur irigasi. Keduanya menjadi atensi arah pembangunan di Jatim," lanjut Arum.
Pria yang juga Ketua Kwarda Pramuka Jatim ini menekankan masalah pangan dan energi baru terbarukan adalah sebuah keniscayaan yang tengah dihadapi masyarakat.
Melalui HKTI, pihaknya akan melakukan regulasi bagaimana memberikan proteksi dan promosi untuk sektor agrobisnis pertanian, perkebunan, maupun peternakan.
Kegiatan Hari Tani Nasional 2024 di Jember ini berjalan lancar dan meriah. Ribuan buruh tani disambut hiburan rakyat seperti jaranan dan kuda lumping. Kebudayaan khas Jawa Timur dihadirkan sebagai wujud kepedulian para petani terhadap pelestarian budaya.
Tak hanya itu, HTKI Jatim juga menggelar santunan kepada buruh tani dan sholawatan bersama, bertepatan dengan momen Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Pertemuan ini sarat akan makna karena diwarnai dengan nuansa gotong royong, di mana masyarakat melebur menjadi satu dalam kekuatan silaturahmi," bebernya.
Guyub rukun, itu lah gambaran akhir acara di mana para petani berkumpul dari makan nasi bungkus bersama yang dimasak oleh buruh tani sendiri dengan dilapisi daun pisang.
"Mereka merasakan bahwa Khofifah adalah pengayom dan Pelindung yang mempersatukan seluruh elemen masyarakat Jatim," pungkasnya.
(dpe/iwd)