Subandi mengaku tak mempermasalahkan dirinya dinonaktifkan dari PKB karena tetap maju sebagai bacakada di Pilbup Sidoarjo. Ia mengaku jiwanya tetap sebagai kader PKB meski pencalonannya melalui rekom partai lain.
"Saya tidak akan mengkhianati partai, saya berkeinginan membangun Sidoarjo, penuh rasa memiliki Sidoarjo dengan penuh tanggungjawab jawab. Dan setelah nanti dipercaya mendapatkan mandat dari rakyat. Tetap jiwa saya di PKB," jelas Subandi, Selasa (3/9/2024).
Subandi sendiri mengaku saat ini masih belum menerima keputusan terkait penonaktifannya sebagai pengurus PKB. "Secara resmi belum ada pemberitahuan penonaktifan," imbuh Subandi.
Menurut Subandi, meski tak direkom PKB, namun dirinya mengaku maju di Pilbup Sidoarjo telah mendapat restu dari Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar atau Gus Halim.
"Karena saya daftar ke KPU itu sudah mendapatkan izin dari Gus Halim selaku ketua DPW PKB," ujar Subandi.
Sebelumnya, PKB Sidoarjo memberi sanksi penonaktifan kepada Subandi. Keputusan itu buntut Subandi yang tetap maju mendaftar lewat partai lain meski tak direkom PKB.
Sanksi ini didasarkan pada pada Keputusan Dewan Pengurus Pusat PKB dengan Nomor 35583/DPP/02/VIII/2024 tentang penetapan perubahan kedua susunan dewan pengurus cabang PKB Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur sisa masa bakti 2021-2026.
Abdillah Nasih Ketua PKB Sidoarjo mengatakan selain menonaktifkan, pihaknya juga menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk tidak mendukung pencalonan Subandi-Mimik di pilkada.
Sebaliknya, seluruh pengurus diinstruksikan untuk mendukung kepada pasangan Achmad Amir Aslichin (Iin)-Edy Widodo. Pasangan Iin-Edy ini diusung PKB, PDIP, PAN, Nasdem, PPP, PKS, dan PSI.
"Bagi DPC sampai tingkat ranting tidak berkenan akan disiapkan diganti semua. Selain itu seluruh fraksi tanpa kecuali juga harus menjalankan instruksi partai untuk memenangkan Mas Iin-Edy," kata Nasih, Senin (2/8/2024).
Simak Video "Video: Momen Eri Cahyadi Nyoblos Diantar Iringan Hadrah"
(abq/iwd)