Pemilihan Wali Kota Batu 2024 semakin dekat. Hingga saat ini sudah ada 3 sosok yang digadang-gadang bakal bersaing memperebutkan posisi orang nomor 1 di Kota Wisata Batu itu.
Nama pertama yang cukup santer sebagai bakal calon wali kota dari PDIP adalah Kris Dayanti. Nama Diva Indonesia itu menjadi yang pertama mencuat akan maju dalam Pilwali Batu 2024.
Setelah Kris Dayanti, mencuat nama lain yang turut meramaikan kontestasi ini, yang berasal dari PKB. Dia adalah Nurochman selaku Ketua DPC PKB Kota Batu sekaligus calon terpilih anggota legislatif 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya ada juga nama Firhando Gumelar atau akrab disapa Mas Gum. Dia adalah sosok muda yang diusung partai Golkar untuk maju di Pilwali Batu. Mas Gum diketahui juga merupakan keponakan Agum Gumelar.
Dari 3 nama itu, Nurochman menjadi salah satu kandidat yang lebih dulu menerima restu dari parpol. Dia didampingi Ketua DPC Gerindra Kota Batu Heli Suyanto telah mengantongi rekomendasi dari DPP PKB dan Gerindra untuk bertarung di Pilwali Batu.
Sementara Kris Dayanti dan Mas Gum hingga saat ini masih sebatas mendapatkan surat tugas dari partai pengusung. Sebabnya, kedua kandidat itu belum menemukan pasangan dan mendapatkan rekomendasi resmi baik dari PDIP maupun dari Golkar.
Pengamat Politik Universitas Brawijaya (UB) Wawan Sobari mengapresiasi munculnya tokoh-tokoh yang akan mengikuti Pilwali Batu 2024. Menurutnya dengan banyaknya tokoh yang muncul ini berarti demokrasi di Kota Batu semakin baik.
"Saya menilai positif Kota Batu yang Pilkadanya tidak mengikuti arus seperti di Jakarta yang saya kira demokrasinya kebablasan. Karena terjadi hegemoni pencalonan oleh partai-partai besar yang tidak mengakomodir suara rakyat," katanya, Senin (19/8/2024).
"Saya melihat ini positif di tengah gencarnya Pilkada DKI yang baru saja dideklarasikan KIM plus akan melawan calon tunggal. Saya harap Kota Batu bisa terjadi demokrasi dalam artian persaingan yang jujur dan adil," sambungnya.
Ia juga melihat langkah bagus dari partai-partai di Kota Batu yang telah memunculkan tokoh-tokoh muda seperti salah satunya Firhando Gumelar. Sebab munculnya tokoh muda dinilai menjadi sebuah penyegaran dalam dinamika politik di Kota Batu.
"Bagus ini, apalagi dengan munculnya sosok muda seperti Mas Gum itu. Artinya Golkar tidak kesulitan memunculkan tokoh-tokoh muda. Karena selama ini Kota Batu didominasi politisi-politisi senior. Sebelumnya ada Bu Dewanti, ada Pak Punjul dan beberapa politisi senior lain," terangnya.
"Kemudian muncul sosok seperti Mas Gum dan Dewanata Prosakh itu bagus. Karena dengan kepemimpinan muda itu akan menjadi representasi 4-5 tahun ke depan menumbuhkan tokoh-tokoh muda selanjutnya," katanya.
Sementara, Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Wahyudi menyampaikan hal serupa. Munculnya banyak tokoh yang akan mengikuti Pilwali Batu menjadi pembelajaran demokrasi yang baik.
"Potensi ada 3 pasangan ini kalau dari pelajaran demokrasi saya kira bagus, tidak sampai melawan bumbung kosong. Maknanya, proses kaderisasi dari partai untuk melahirkan pemimpin berjalan dengan baik," terangnya.
Meski tidak dimungkiri dengan munculnya banyak tokoh ini akan berpotensi membuat persaingan di Pilwali Batu 2024 berjalan alot. Potensi 2 putaran juga sangat memungkinkan terjadi.
"Saya kira bagus muncul tiga pasangan. Semoga tidak sampai dua putaran. Tapi kalau tiga pasangan ada kemungkinan 2 putaran," tandasnya.
(dpe/iwd)