Sego Njamoer belakangan dikenal sebagai salah satu kuliner kreatif yang lahir dari tangan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Menu ini bukan sekadar sajian sederhana, tetapi mencerminkan kreativitas anak muda yang mampu melihat persoalan sehari-hari dan menjadikannya peluang usaha. Dengan konsep praktis, murah, namun tetap menggugah selera, Sego Njamoer berhasil menarik perhatian banyak mahasiswa hingga masyarakat umum.
Di tengah padatnya aktivitas perkuliahan, banyak mahasiswa yang sering menunda makan atau memilih makanan seadanya. Di sinilah Sego Njamoer hadir sebagai solusi. Kuliner ini tidak hanya menawarkan rasa, tetapi juga membawa pesan bahwa makanan sederhana pun dapat berkembang menjadi produk kuliner lokal yang bernilai ekonomis. Berikut penjelasan lengkap mengenai asal-usul Sego Njamoer hingga cara membuatnya.
Asal-Mula Sego Njamoer
Secara bahasa, Sego Njamoer berarti "nasi jamur". Melansir situs resmi ITS, istilah njamoer juga merujuk pada "nasi yang menjamur"-ungkapan yang kerap digunakan para orang tua untuk mengingatkan agar nasi segera dimakan sebelum basi. Namun, dalam konteks kuliner ini, Sego Njamoer merujuk pada nasi yang dipadukan dengan lauk jamur tiram yang dimasak dengan bumbu gurih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kreasi kuliner ini lahir dari ide enam mahasiswa ITS:
- Mahendra Ega
- Muhammad Baarik K
- Rizki Aris Yurianto
- Dega Adi Pratama
- Ola Dwi Sandra Hasan
- Eka Rizkiah Septianti
Variasi menu di Sego Njamoer Foto: Instagram @segonjamoer |
Mereka mencetuskan ide tersebut setelah melihat kebiasaan teman-teman mahasiswa yang sering mengabaikan pola makan karena kesibukan akademik. Selain itu, keterbatasan uang saku ikut menjadi faktor yang membuat mahasiswa kerap menunda makan atau memilih menu yang kurang bergizi.
Berangkat dari masalah tersebut, keenam mahasiswa ini berusaha menghadirkan solusi: makanan praktis, murah, namun tetap bergizi. Produk Sego Njamoer kemudian dituangkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) dan Business Plan ITS. Dengan modal awal sebesar Rp20 juta, mereka membuka sebuah kios kecil di area Kampus ITS, tepatnya di bawah Gedung Teater C.
Untuk memperkuat identitas produk, mereka menyematkan tagline: "Sego Njamoer, Lezat, g' Bikin Kanker." Tagline ini menggambarkan bahwa produk mereka tidak hanya enak, tetapi juga menggunakan bahan-bahan yang lebih aman dan sehat.
Sego Njamoer Camilan sehat Foto: Instagram @segonjamoer |
Lahirnya kuliner ini menjadi bukti bahwa mahasiswa bukan hanya mampu berinovasi dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki potensi besar dalam dunia kewirausahaan.
Cara Membuat Sego Njamoer
Meski tercetus dari lingkungan kampus, Sego Njamoer termasuk makanan yang sangat mudah dibuat di rumah. Bahan yang digunakan pun terjangkau dan proses pembuatannya cukup singkat. Berikut langkah-langkah membuat Sego Njamoer seperti versi asli yang dikembangkan mahasiswa ITS.
Outlet Sego Njamoer Foto: Instagram @segonjamoer |
Bahan-Bahan
- 10 pcs onigiri
- Jamur tiram secukupnya, cincang kasar
- 2 siung bawang putih, haluskan
- 2 sendok makan maizena
- 2 sendok makan saus tiram
- 1 sendok makan kecap manis
- 1 sendok teh minyak wijen
- Gula secukupnya
- Garam secukupnya
- Kaldu jamur secukupnya
- Merica bubuk secukupnya
Variasi menu Sego Njamoer Foto: Instagram @segonjamoer |
Langkah-Langkah Membuat
- Siapkan seluruh bahan yang telah disebutkan di atas.
- Campurkan jamur tiram dengan semua bumbu, kecuali maizena. Aduk hingga semua bumbu tercampur rata.
- Tambahkan maizena. Jika tekstur masih terlalu cair, tambahkan sedikit maizena lagi hingga adonan mudah disendok.
- Setelah tekstur pas, panaskan wajan dengan sedikit margarin. Masukkan campuran jamur tiram, tumis sebentar, kemudian tutup dan masak hingga jamur matang dan sebagian berubah warna menjadi kecokelatan serta sedikit krispi.
- Siapkan cetakan onigiri. Isi sepertiga bagian bawah cetakan dengan nasi panas. Tambahkan 1/3 bagian tumisan jamur di atasnya. Tutup kembali dengan 1/3 bagian nasi kemudian padatkan.
- Sego Njamoer siap disajikan sebagai bekal praktis maupun makan siang yang mengenyangkan.
Njamoer Crispy Foto: Instagram @segonjamoer |
Sego Njamoer dan Peluang Kuliner Lokal
Sego Njamoer bukan sekadar menu makanan, melainkan bukti bahwa kreativitas mahasiswa dapat melahirkan produk kuliner yang memiliki potensi ekonomi. Dengan harga terjangkau dan proses produksi yang efisien, kuliner ini berhasil mendapat respons positif dari mahasiswa dan warga sekitar kampus.
Selain itu, kreasi ini mencerminkan tren kuliner kekinian yang menekankan kepraktisan, kesehatan, dan keberlanjutan. Jamur tiram yang menjadi bahan dasar lauk memiliki kandungan protein nabati yang baik dan mudah dibudidayakan. Ini menjadikan Sego Njamoer sebagai pilihan makanan ramah lingkungan sekaligus bernutrisi.
Sego Njamoer menunjukkan bahwa inovasi tidak selalu harus mahal atau rumit. Dengan memanfaatkan bahan sederhana dan memahami kebutuhan pasar-dalam hal ini mahasiswa-sebuah produk kuliner lokal dapat berkembang dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Melalui kreativitas dan ketekunan, mahasiswa ITS berhasil menghadirkan solusi kuliner yang lezat, praktis, murah, dan bergizi bagi banyak orang.
Artikel ini ditulis Eka Fitria Lusiana, peserta magang PRIMA Kemenag di detikcom.
(ihc/abq)
















































