Berada di kaki Gunung Penanggungan, Desa Brenjonk di Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, dikenal sebagai salah satu desa wisata organik yang menawan. Suasana pedesaan yang asri, udara segar pegunungan, serta hamparan sawah hijau menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin melepas penat dari hiruk pikuk kota.
Tak hanya menawarkan wisata edukasi bertani secara organik, kawasan ini juga memiliki sejumlah tempat kuliner bernuansa alam yang menenangkan. Salah satunya Gubuk Weringin.
Tempat ini tidak sekadar tempat makan, tetapi juga ruang healing sederhana yang memadukan cita rasa kuliner tradisional dengan pemandangan alam yang menenangkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sinilah pengunjung bisa menikmati sepiring nasi jagung hangat sambil menatap megahnya Gunung Penanggungan, ditemani semilir angin sawah dan suara gemericik air.
Kisah Berdirinya Gubuk Weringin
Baca juga: Ragam Kuliner Non-Daging Khas Jawa Timur |
Di balik Gubuk Weringin, ada sosok inspiratif bernama Nuriati, warga Desa Brenjonk yang memanfaatkan lahan sawah miliknya untuk membuka usaha kuliner dengan konsep alam.
Melihat potensi wisata di desanya yang ramai dikunjungi pelancong, ia berinisiatif menyulap lahan tersebut menjadi tempat makan sederhana yang menghadap langsung ke Gunung Penanggungan.
![]() |
Nama Gubuk Weringin diambil dari filosofi pohon beringin yang kerap dijadikan tempat berteduh. Didirikan pada 17 Agustus 2019, tempat ini menjadi simbol kehangatan dan kenyamanan - tempat di mana siapa pun bisa beristirahat, bersantai, dan menikmati makanan rumahan sambil merasakan damainya suasana desa.
Menu Tradisional dan Harga Terjangkau
![]() |
Salah satu daya tarik utama Gubuk Weringin adalah menu kuliner khas pedesaan yang disajikan dengan cita rasa otentik. Pengunjung bisa menikmati berbagai hidangan buatan tangan Nuriati dan keluarganya, seperti nasi jagung lengkap dengan sambal terasi, urap sayur, dan ikan asin, yang menjadi favorit banyak pelanggan.
Selain itu, tersedia pula menu lain seperti pecel, bakso, nasi sambal, dan aneka gorengan.
Untuk minuman, tersedia pilihan kopi hangat, teh manis, wedang jahe, hingga minuman dingin segar yang cocok menemani suasana sore di kaki gunung. Harga yang ditawarkan sangat terjangkau, mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 18.000, membuat tempat ini cocok bagi siapa pun yang ingin kulineran hemat tapi tetap berkesan.
Suasana Alam yang Menenangkan
Gubuk Weringin menawarkan pengalaman makan di tengah alam terbuka dengan pemandangan Gunung Penanggungan yang menyejukkan mata. Area makan berbentuk gazebo dari bambu memberikan kesan alami dan nyaman, cocok untuk bersantai bersama keluarga atau teman.
Di bagian bawah area utama, terdapat jalur setapak berbatu alami yang mengarah ke taman kecil dan area outdoor. Spot ini sering jadi incaran pengunjung untuk berfoto karena suasananya yang Instagramable dengan latar belakang sawah hijau dan gazebo yang tersusun rapi.
Tempat ini buka setiap hari dengan jam operasional Senin-Jumat pukul 08.00-18.00 WIB, serta Sabtu-Minggu pukul 08.00-19.00 WIB.
Fasilitas dan Akses Menuju Lokasi
Meski berada di area pedesaan, Gubuk Weringin memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Tersedia lahan parkir yang luas, toilet, mushola, serta area foto yang menarik. Dari Kota Surabaya, perjalanan menuju lokasi hanya memakan waktu sekitar 1 jam menggunakan kendaraan pribadi.
Akses jalan menuju Gubuk Weringin cukup menantang karena hanya muat untuk satu mobil, sehingga pengunjung disarankan datang menggunakan sepeda motor agar lebih mudah menjangkau area parkir.
Ulasan Pengunjung
Berdasarkan Google Review, Gubuk Weringin memperoleh rating 4,3 dari 655 ulasan, menandakan tempat ini cukup populer di kalangan wisatawan. Banyak pengunjung memuji suasananya yang sejuk dan damai, cocok untuk "restart otak" setelah lelah bekerja.
Salah satu pengunjung menulis:
"View sawah yang sejuk, jauh dari bising kendaraan. Lupakan kerjaan sejenak, makan nasi jagung, sambal, urap-urap plus ikan asin. Berjam-jam duduk nyaman, ibunya ramah dan pelayanan cepat."
Ada pula yang menyebut bahwa walau lokasi sedikit masuk ke perkampungan, suasananya sangat segar dan harga makanan pun murah meriah. Beberapa pengunjung hanya menyarankan agar menu camilan lebih bervariasi, karena tempat ini sering ramai terutama di akhir pekan.
Gubuk Weringin Trawas bukan sekadar tempat makan, tapi juga ruang sederhana untuk menyatu dengan alam. Menikmati nasi jagung hangat sambil menatap Gunung Penanggungan menjadi pengalaman kuliner yang tak terlupakan, perpaduan sempurna antara healing dan kuliner tradisional Jawa Timur
(ihc/hil)