Eks narapidana teroris (napiter) Bom Bali 1, Umar Patek, resmi mengenalkan kopi racikannya yakni Ramu Kopi ke publik. Ia berharap, kopi ini bisa diterima dengan baik di pasar.
"Untuk sementara saya tidak muluk-muluk bagaimana bisa diterima produk saya ini di Pulau Jawa ini. Kemudian setelah itu bagaimana ingin merambah ke pasar-pasar yang ada di tingkat nasional," ujar Umar, Rabu (4/6/2025).
Bukan tanpa alasan, ia ingin hasil penjualan kopinya dapat bermanfaat untuk banyak orang. Termasuk, bagi para penyintas Bom Bali I dan keluarganya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sudah berusaha untuk seperti itu nantinya (ada kolaborasi dan membantu penyintas Bom Bali I dalam bisnisnya). Dan saya sudah berbincang juga dengan drg.David (yang membantu Umar merealisasikan bisnis kopi) untuk nantinya juga mengarah ke situ," tuturnya.
Selain itu, ia juga berencana mengembangkan racikan kopinya agar lebih menarik.
"Kopi Arabica saya ambil dari Ijen. Robusta saya ambil dari berbagai daerah yang ada di Pulau Jawa. Nantinya saya akan mencoba untuk Robusta dari daerah-daerah lain juga," tuturnya.
Saat ini, ada beberapa varian kopi yang dibuatnya yakni signature, arabika ijen, robusta, dan rempah. Salah satu yang paling menarik adalah kopi rempahnya.
"Karena kopi rempah itu saya ramu dengan bahan-bahan rempah-rempah yang ada di negeri Nusantara ini. Lalu kopi Arabica yang saya ramu itu memunculkan taste macam-macam, seperti ada rasa coklat, kemudian seperti rasa ada kacang dan lain-lain," jelasnya.
Umar sendiri mengungkapkan bahwa ia mendapat banyak respon positif atas launching bisnis tersebut. Termasuk dari keluarganya.
"Dari keluarga sangat mendukung. Apalagi untuk kopi rempah itu warisan ilmu dari ibu saya. Jadi ibu saya yang memberikan ramuan resep itu dan kemudian kami terima, saya bersama adik-adik, dan kami jaga sampai sekarang," ungkapnya.
Umar mengungkapkan, Ramu berasal dari namanya yang dibalik. Ia menyebut bahwa melalui kopi ini, ia ingin memulai jalan hidupnya yang baru.
"Ramu, kalau dibalik itu Umar. Ini bukan sekedar kopi, ini tentang perubahan memilih hidup baru," tuturnya.
Dirinya pun telah menceritakan kilas balik memulai usaha kopi yang bermula dari tawaran drg. David Andreasmito, owner Hedon Estate usai ia keluar dari Lapas Porong 7 Desember 2022.
"(Saat bertemu) beliau selalu menawarkan saya, menyotorkan ini uang. Saya tolak, saya gak mau. Bukan ini yang saya butuhkan, tapi kerja yang saya butuhkan. Sampai akhirnya pada saat beliau hadir datang ke rumah saya dan saya suguhi kopi, disitulah beliau merasa suka. Dan akhirnya menyuruh saya coba buatkan kopi yang seperti ini," bebernya.
Dari sanalah David menawarkan Umar untuk membuka bisnis kopi.
"drg. David menawarkan kamu jual kopi seperti ini ke kafe saya. Karena kafe saya punya pelanggan. Jadi Umar dulu meramu bom, sekarang meramu kopi," katanya.
Sementara itu, drg. David Andreasmito yang menemani perjalanan Umar Patek meluncurkan Ramu Kopi mengungkapkan bahwa ia percaya bahwa Umar akan menjadi orang yang sukses.
"Saya punya feel dia bisa jadi orang baik. Dia lebih dulu cinta saya, dia tau saya non musilom tp dia mau dekat saya. Bukan karena uang, dia dekat sama saya karena dia bisa bercanda saat dia sama saya, itu membuat saya bahagia," bebernya.
(auh/hil)