Melihat Dapur Aidah, Pembuat Jajanan Pasar yang Laris Manis Saat Lebaran

Melihat Dapur Aidah, Pembuat Jajanan Pasar yang Laris Manis Saat Lebaran

Eko Sudjarwo - detikJatim
Senin, 07 Apr 2025 07:30 WIB
Ikhtilafah, pembuat jajanan tradisional di Lamongan dengan kue produksinya
Ikhtilafah, pembuat jajanan tradisional di Lamongan dengan kue produksinya (Foto: Eko Sudjarwo/detikJatim)
Lamongan -

Lebaran menjadi berkah tersendiri bagi pelaku UMKM di Lamongan. Salah satu yang menuai berkah itu adalah pembuat jajanan pasar yang laris manis yang ada di salah satu desa di Lamongan ini. Suasana dapur pelaku UMKM di Lamongan ini mulai ramai meramu beragam adonan bahan jajanan pasar.

Usai menjalani ibadah salat subuh sekitar pukul 04.45 WIB suasana dapur di rumah produksi 'Dapur Aidah' di Jalan Ahmad Dahlan RT 01 RW 01 Desa Bulubrangsi, Kecamatan Laren ini sudah dipenuhi beragam bahan untuk bersiap membuat adonan aneka kue jajanan pasar. Setiap hari selama Hari Raya Idul Fitri, di dapur rumah, Ikhtilafah (43) terus berproduksi karena ramai pesanan datang dari warga.

"Alhamdulillah untuk musim lebaran ini jajanan produksi kami laris untuk digunakan sebagai suguhan maupun oleh-oleh untuk sanak saudaranya yang pulang ke kampung halaman," kata Ikhtilafah saat berbincang dengan wartawan, Minggu (6/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ikhtilafah, produksi kue jajanan pasar meningkat dari hari biasanya. Meski produksi sebelum hari raya tepatnya di bulan suci Ramadan sudah cukup banyak, untuk memenuhi kebutuhan dijual di bazar jajanan takjil di desanya. Namun, moment lebaran ini produksi bisa sampai dua kali lipat.

"Selama bulan Ramadan dijual di Bazar produksi sekitar 50 pcs, namun saat lebaran produksi satu macam kue bisa mencapai 100 pcs setiap harinya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Ikhtilafah menjelaskan, pesanan kue jajanan pasar yang paling laris dipesan yakni Lemet Mutiara yang bisa produksi hingga 100 pcs setiap harinya. Selain itu, ada juga kue bikang yang selalu laris.

"Selain Lemet Mutiara isi kacang hijau, kue Bikang juga menjadi primadona yang laris manis dipesan selama Hari Raya Idul Fitri," katanya.

Tidak hanya membuat olahan Lemet Mutiara dan Bikang, "Dapur Aidah" juga memproduksi kue Singo Pelangi, Kue Moci, Bubur Cenil atau Cendil dan aneka kue dan jajanan pasar lainnya, sesuai dengan permintaan dari para pelanggan.

"Alhamdulillah, pesanan terus berdatangan di saat lebaran ini. Pesanan tidak hanya dari dalam desa, namun juga sudah merambah ke desa desa tetangga. Sementara, hari hari biasa pesanan banyak saat ada warga yang menggelar pesta seperti nikahan, dan acara - acara resmi lainnya," paparnya.

Untuk harganya terbilang ramah di kantong, seperti kue jajanan pasar dijual mulai dari harga Rp 1.500 hingga Rp 3.000 per pcs, sementara untuk aneka bubur dijual mulai dari Rp 5.000 per porsi.

Usaha Mikro Kecil Menengah yang sudah dirintis sejak musim COVID-19 silam ini, kini semakin dikenal masyarakat. Selain mengutamakan rasa, kebersihan, dan kualitas, produksi jajanan pasar




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads