Wingko masih menjadi oleh-oleh favorit untuk pemudik yang melewati ataupun menuju Lamongan. Sejumlah pemudik yang melintas di kota Lamongan terlihat antusias berburu Wingko Lamongan sebagai oleh-oleh.
Fenomena ini terjadi di sepanjang Jalan Panglima Sudirman, di mana belasan toko wingko menawarkan berbagai varian rasa kepada para pengunjung.
Toko oleh-oleh yang ada di kawasan ini dipenuhi oleh pemudik yang ingin membawa pulang camilan khas Lamongan tersebut. Banyak varian rasa yang ditawarkan, mulai dari original, ketan hitam, hingga rasa-rasa unik seperti durian dan pandan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu produsen wingko, Bambang (60) mengatakan selama arus balik Lebaran ini, omzet penjualannya meningkat hingga 5 kali lipat. Jika di hari biasa ia hanya bisa menghabiskan 2 hingga 4 kg adonan. Namun di masa mudik ini ia bisa menghabiskan hingga 25 kg adonan.
"Di hari biasa, saya hanya bisa menghabiskan 2 hingga 4 kilogram adonan wingko dalam sehari. Kini, saya mampu menghabiskan hingga 25 kilogram," kata Bambang, Minggu (6/4/2025).
Bambang menjelaskan harga wingko yang ia jual juga beragam. Mulai dari harga Rp 28 ribu per bungkus untuk rasa original dan varian rasa lainnya dijual seharga 30 ribu rupiah per bungkus.
"Alhamdulillah masuk libur mudik ini mulai ramai pembeli," ujarnya.
Di antara para pemudik, Husnul (50) asal Pekanbaru mengaku sengaja mampir untuk membeli wingko Lamongan. Husnul mengaku, wingko Lamongan memiliki rasa yang unik dan memang lezat sehingga karena kebetulan lewat Lamongan, maka ia pun sengaja mencari wingko ini.
"Kebetulan lewat Lamongan, jadi sekalian mampir untuk beli buat oleh-oleh. Wingko Lamongan memiliki rasa yang unik dan lezat," ungkapnya.
Pemudik lainnya, Kadek (50) dari Bali, juga menyatakan ketertarikan yang sama. Kadek mengaku sengaja mampir ke toko oleh-oleh di Lamongan untuk sekadar membeli wingko sebagai oleh-oleh untuk keponakanya yang tinggal di Bali.
"Saya sengaja mampir untuk beli buat keponakan di Bali. Cita rasa wingko Lamongan pas di lidah saya," tuturnya.
Dengan tingginya permintaan wingko Lamongan selama arus balik tahun ini, para produsen berharap agar permintaan ini tidak hanya meningkat saat arus balik, tetapi juga pada hari-hari biasa.
"Semoga permintaan terus meningkat setiap harinya," tutup Bambang.
(dpe/iwd)