Kue kering mawar salah satu jajanan lebaran favorit. Tak hanya cocok untuk suguhan, tapi kue mawar jadul ini juga menjadi pilihan oleh-oleh pemudik di Blitar.
Salah satu produsen kue mawar, Susilorini (56) menyebut pesanan kue mengalami kenaikan menjelang lebaran 2025. Ada sekitar 70 kilogram kue mawar yang telah diproduksi dari awal Ramadan hingga saat ini.
"Sebelum Ramadan kami sudah memproduksi karena pesanan sudah cukup banyak. Jadi supaya tidak kuwalahan untuk memproduksi pesanan," terang Susilorini kepada wartawan, Senin (31/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibu rumah tangga asal Kelurahan Pakunden, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar itu mengatakan pesanan kue kering mawar juga merambah ke luar kota. Bahkan ada yang dikirim ke Papua.
"Pesanannya banyak yang di Blitar untuk dikonsumsi sendiri, maupun untuk toko oleh-oleh. Kalau untuk pesanan luar kota, ada juga temen di Papua pesan roti mawar untuk dijual lagi," ujarnya.
![]() |
Ratusan toples dan mika berisi kue kering memenuhi ruang tamu di rumah Susilorini. Rak - rak toples kue mawar itu tertata rapi. Sebagian merupakan pesanan, dan sisanya untuk kebutuhan display.
Roti mawar jadul dijual dengan harga mulai Rp 45 ribu sampai Rp 75 ribu per kemasan 400 gram dan kemasan 500 gram. Sedangkan untuk pemasaran, Susilorini menggunakan sistem offline dan online. Pembeli yang sudah langganan biasanya datang langsung pesan ke rumahnya.
"Saya juga memasarkan lewat media sosial. Banyak pelanggan baru pesan lewat media sosial. Tapi kadang juga datang ke rumah untuk pesan langsung," katanya.
Salah seorang pembeli Ilham Ramadan (30) mengaku memilih membeli kue mawar jadul untuk oleh-oleh mudik. Ia hendak mudik Solo dengan membawa oleh-oleh kue mawar jadul.
"Asli saya Solo, kerja di Blitar. Kebetulan ibu saya suka dengan kue mawar jadul ini, jadi setiap mudik selalu bawa oleh-oleh kue ini," tandasnya.
(abq/fat)