Kue cucur menjadi salah satu jajanan tradisional yang paling pas dinikmati saat berbuka puasa. Perpaduan rasa manis, gurih, dan teksturnya yang lembut menjadikannya pilihan favorit untuk menu takjil.
Di tangan Maya Nika Sari Putri (38), warga Kelurahan Kertosari, Ponorogo, kue cucur naik level dengan sentuhan inovatif. Ia menambahkan berbagai topping menggugah selera seperti cokelat, matcha, dan keju pada kue berbahan dasar tepung beras ini. Kreasi uniknya diberi nama Cucur Ceria.
"Alhamdulillah setiap bulan Ramadan omset kita naik, karena banyak pesanan untuk takjil dan jajanan untuk santri tadarus Al-Qur'an," tutur Maya kepada wartawan, Senin (10/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Maya menjelaskan, pada hari biasa ia mampu menjual 200 hingga 300 kue cucur. Namun, selama Ramadan, permintaan meningkat drastis hingga mencapai 500 cucur per hari. Pembelinya tidak hanya dari Ponorogo, tetapi juga dari Madiun, Magetan, dan sekitarnya.
"Per biji tanpa topping Rp 1.700, kalau dengan topping Rp 2.200," imbuh Maya.
Ia memastikan, kue cucur buatannya dibuat dengan bahan-bahan premium, mulai dari tepung terigu, tepung beras, gula, pewarna makanan, hingga minyak goreng berkualitas.
"Ada toppingnya, ada coklat, keju, dan matcha," jelas Maya.
Maya juga tak sungkan menunjukkan cara memasak cucur, mulai dari mencampurkan bahan-bahan, menggoreng satu per satu, hingga menyajikannya dengan topping sesuai permintaan pembeli.
Salah satu pelanggan setianya, Talita Putri, mengaku selalu membeli kue cucur buatan Maya karena kelezatannya.
"Di sini cucurnya enak, manis, gurih. Bisa pilih topping juga. Karena digoreng dadakan, pas dimakan masih hangat. Enak," pungkas Talita.
(irb/hil)