Antusiasme Warga Surabaya Berburu Kurma Sambut Ramadan 2025

Antusiasme Warga Surabaya Berburu Kurma Sambut Ramadan 2025

Aprilia Devi - detikJatim
Jumat, 28 Feb 2025 11:00 WIB
Toko kurma di Surabaya.
Toko kurma di Surabaya. Foto: Aprilia Devi/detikJatim
Surabaya -

Ramadan 2025 di depan mata. Warga Surabaya antusias berbondong-bondong memburu kurma untuk takjil saat buka puasa.

Apalagi berbuka puasa dengan kurma merupakan salah satu sunah Rasulullah SAW yang bisa diamalkan saat Ramadan. Kurma juga kaya serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang baik bagi tubuh.

Pantauan detikJatim, sejumlah tempat untuk membeli kurma di Surabaya ramai diserbu pembeli. Seperti di Lawang Agung, Jalan Nyamplungan. Puluhan warga memadati toko dan asik memilih berbagai jenis kurma untuk menyambut Ramadan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu pembeli, Setyawan warga Ngaglik, Surabaya, mengaku sengaja berburu kurma mendekati Ramadan. Ia membeli dalam jumlah banyak untuk stok takjil.

"Biasanya memang makan kurma dulu saat buka puasa, untuk takjil istilahnya. Biasanya saya cari kurma yang manis dan lembut teksturnya," ujar Setyawan kepada detikJatim, Jumat (28/2/2025).

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Chief Sales and Marketing Lawang Agung Zuhair Salim mengakui peningkatan pembeli kurma menjelang Ramadan. Ia menyebut antusias warga Surabaya terhadap kurma selalu tinggi setiap Ramadan.

"Kalau untuk kurma ini biasanya ramai diserbu jelang Ramadan sampai awal-awal bulan Ramadan. Antusias customer tinggi karena kurma ini salah satu sunah yang dilakukan untuk buka puasa," tutur Zuhair.

Ia menjelaskan, jenis kurma yang diburu masyarakat cukup beragam. Seperti Medjool yang terkenal dengan rasa manis dan kenyal. Lalu, kurma Sukari yang memiliki rasa manis dan berdaging lembut. Hingga kurma Ajwa yang terkenal sebagai kurma terbaik.

"Kadang customer punya selera masing-masing saat membeli kurma. Ada yang suka jenis lembut, tergantung karakter kurmanya. Lalu, kalau dibedakan fungsi ada yang misal untuk berbagi di bulan Ramadan, ada yang konsumsi pribadi," jelasnya.

Kurma yang dijual di Lawang Agung sendiri harganya beragam. Mulai dari Rp 30 ribu hingga Rp 1 juta ke atas, bergantung dengan jenis kurma dan ukuran beratnya.

"Sunahnya yang Rasul SAW ajarkan berbukalah dengan ruthob atau kurma masih mentah, agak jarang tapi di sini ada. Kalau tidak ada ruthob, makan tamer atau kurma yang sudah matang. Kurma di sini kebanyakan tamer itu," beber Zuhair.

Pedagang kurma lain di kawasan Wisata Religi Sunan Ampel juga kebanjiran pembeli jelang Ramadan. Seperti yang diungkapkan salah satu pedagang bernama Yuda.

"Mulai dua minggu ini sudah ramai, biasanya ramai terus memang kalau Ramadan. Masyarakat banyak cari ini yang kurma Khalas," ungkap Yuda.

Yuda sendiri menjual beberapa jenis kurma. Seperti Khalas, Sukari, Tunisia, dan Madina, dengan harga berbeda-beda bergantung merek dan jenisnya.

"Rata-rata masyarakat cari yang harga Rp 50 ribu per kilogram ini. Ada kurma Khalas sampai Tunisia yang tangkai atau tanpa tangkai," katanya.




(hil/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads