Festival Rujak Uleg tahun ini kembali masuk dalam daftar 110 Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025. Event tahunan di Surabaya itu lolos menjadi salah satu kategori kuliner dan budaya yang tidak ditemukan di daerah lain.
Kabid Pariwisata Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya Farah Andita Ramdhani mengatakan Festival Rujak Uleg digelar setiap tahun sejak 2004. Event itu menjadi rangkaian Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) yang digelar setiap Mei.
"Ini kedua kalinya Festival Rujak Uleg lolos KEN. Sebelumnya tahun 2023, dan kali ini pada tahun 2025. Masuknya Festival Rujak Uleg dalam KEN tentunya semakin mengenalkan tradisi dan kuliner khas Surabaya ini kepada masyarakat Indonesia secara luas," kata Farah, Kamis (27/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui bahwa Rujak Cingur mendapat pengakuan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada 2021 lalu.
Sementara, Festival Rujak Uleg yang digelar Pemkot Surabaya telah memecahkan rekor MURI pada 2019 dengan cobek terbesar dan rekor menguleg rujak secara massal terbanyak se-Indonesia.
"Keikutsertaan Festival Rujak Uleg dalam KEN 2025 merupakan upaya Pemkot Surabaya untuk melestarikan dan mengenalkan kuliner asli Surabaya. Penggunaan cingur sapi yang khas sebagai kondimen utama, hampir tidak ditemukan pada kuliner nusantara lainnya," ujarnya.
![]() |
Selain mengenalkan kuliner lokal, festival ini juga mendongkrak wisatawan serta ekonomi kreatif, baik wisata, kuliner, hotel, tour & travel, fashion, dan kriya.
"Pada tahun 2025 ini, Festival Rujak Uleg mengambil tema 'Semesta Rujak Uleg', yang menampilkan keseluruhan dimensi budaya dalam rujak uleg atau cingur sebagai salah satu kuliner khas Surabaya. Kata 'semesta' adalah berbagai dimensi, baik spasial maupun temporal yang didalamnya terdapat nilai budaya, sejarah dan ekonomi di masa silam, kini dan masa depan," jelasnya.
Pada pelaksanaan festival rujak uleg tahun ini, Disbudporapar menggandeng komunitas kuliner dan UMKM. Diharapkan mampu mendorong sektor ekonomi kreatif, melalui karya merchandise, dan komunitas kuliner sebagai peserta festival.
"Saat ini, kami tengah mematangkan konsep dan ide acara untuk memunculkan pertunjukan dan atraksi yang baru. Kami juga menjaring peserta dari masyarakat, komunitas, hotel dan perusahaan," katanya.
Nantinya ditarget lebih dari 20.000 pengunjung baik lokal maupun mancanegara menyemarakkan Festival Rujak Uleg 2025. Karena ada banyak rangkaian acara, seperti workshop pembuatan petis sebagai bahan baku utama bumbu rujak, dan proses pembuatan rujak cingur.
"Penjual atau UMKM rujak cingur ikut merasakan dampak positifnya, serta pelaku kesenian juga dilibatkan untuk tampil dalam acara ini. Harapannya dapat bermanfaat bagi generasi yang akan datang untuk mengenalkan tradisi kuliner dari Kota Surabaya sendiri," pungkasnya.
(dpe/iwd)