Lezatnya Ayam Panggang Ndeso Ponorogo, Dimasak dengan Tungku Tradisional

Lezatnya Ayam Panggang Ndeso Ponorogo, Dimasak dengan Tungku Tradisional

Charolin Pebrianti - detikJatim
Sabtu, 22 Feb 2025 11:45 WIB
Ayam panggang di Ponorogo
Ayam panggang di Ponorogo (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Di tengah panas siang terik, warung makan di Desa Sragi, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo tampak ramai didatangi pembeli. Di setiap sudut warung, tampak pembeli duduk melingkar di atas tikar.

Tidak hanya di dalam gazebo, tetapi juga ada pembeli yang duduk lesehan di bawah pohon mangga. Mereka dengan tenang menunggu pesanan makanan datang.

Menu utama yang jadi andalan yakni ayam panggang. Menariknya, ayam dipanggang di atas bara api dengan cara tradisional. Meski penuh dengan asap, tak mengurangi antusias pembeli untuk menyantap ayam panggang Dhadapan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lokasi dan nuansa pedesaan yang kental, makanya tertarik ingin berkunjung ke warung yang akhir-akhir ini viral di Ponorogo," tutur salah satu pembeli, Mujiatin kepada wartawan, Sabtu (22/2/2025).

Mujiatin menambahkan, dia penasaran dengan proses memasak ayam panggang khas ndeso. Menurutnya, beberapa hari terakhir ini, influencer media sosial di Ponorogo sering datang ke warung ini.

ADVERTISEMENT

Saat berada di warung, selalu tercium bumbu rempah yang menggugah selera. Cara memasaknya pun unik, ayam dipanggang di atas wajan tanah liat dengan tungku kayu bakar.

"Rasanya enak, ada sangit-sangitnya. Karena dibakar di atas tungku, rasanya ndeso tapi nikmat," kata Mujiatin.

Ayam panggang di PonorogoAyam panggang di Ponorogo Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim

Sementara, Pemilik Warung, Sujarno mengaku awalnya usaha kuliner miliknya hanya menerima pesanan ayam panggang untuk hajatan. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak pelanggannya yang meminta Sujarno agar membuka warung.

"Akhirnya buka sendiri di rumah, kebetulan rumah saya kan bentuknya joglo. Halaman lumayan luas, jadi ya buka di rumah saja," jelas Sujarno.

Sujarno tidak menyangka antusias masyarakat ternyata luar biasa. Dia pun mengaku terbantu dengan berita viral. Jika hari libur, Sujarno mengaku bisa menghabiskan 1.000 ekor ayam.

"Menunya ayam. Ada ayam panggang bumbu merah, ayam panggang bumbu bawang, dan garang asam," imbuh Sujarno.

Menurutnya, resep bumbu ayam panggang milik Sujarno merupakan turun temurun sejak tahun 1960. Cara memasaknya pun tidak ada yang diubah, tetap menggunakan kayu bakar dan ayam dipanggang di atasnya.

"Tradisional (proses memasak), sudah turun temurun dari mbah itu seperti itu, nenek moyang dulu itu memang seperti itu memasaknya, menggunakan tungku tanah liat dan kayu," ujar Sujarno.

Ayam panggang di PonorogoAyam panggang di Ponorogo (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)

Sujarno mengaku beruntung, hingga saat ini masih banyak pembeli yang datang ke warungnya. Dia pun bersyukur bisa memberdayakan masyarakat sekitar mulai dari proses mengolah, memasak hingga menyajikan.

"Termasuk warga yang menyediakan ayam kampung, warga kan memelihara ayam kampung. Sehari biasanya habis minimal 500 ekor," tambah Sujarno.

"Untuk harga terjangkau. Mulai dari Rp 50 ribu untuk setengah ekor ayam, kalau ayam utuh Rp 100 ribu," pungkas Sujarno.




(hil/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads