Keseruan Lomba Kreasi Sambal Nusantara Bareng Emak-emak di Pacitan

Keseruan Lomba Kreasi Sambal Nusantara Bareng Emak-emak di Pacitan

Purwo Sumodiharjo - detikJatim
Minggu, 13 Okt 2024 18:15 WIB
Serunya Lomba Kreasi Sambal Nusantara Bareng Puluhan Emak-emak di Pacitan
Lomba Kreasi Sambal Nusantara di Pacitan (Foto: Purwo Sumodiharjo/detikJatim)
Pacitan -

Puluhan peserta memeriahkan Festival Kreasi Sambal Nusantara. Event tahunan ini merupakan bagian dari Festival Gerabah 'Lempung Agung' 2024. Ini upaya untuk memperkenalkan tembikar sebagai budaya leluhur. Acara berlangsung di Desa Purwoasri, Kecamatan Kebonagung.

Sembari menenteng beragam peralatan, para peserta menuju ke deretan meja yang telah disediakan panitia sesuai nomor undian. Perabotan seperti kompor, wajan, baskom, spatula, dan sejenisnya lantas mereka tata sedemikian rupa.

Suara riuh pun sontak terdengar begitu pembawa acara menyampaikan aba-aba dimulainya lomba. Bersamaan hitungan mundur hingga angka 1, mereka serentak meracik sambal sesuai resep masing-masing. Selama 60 menit para peserta tampak adu tangkas meramu aneka bumbu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Intinya proses melumatkan sambal hanya boleh dilakukan dengan cara diuleg. Tidak menggunakan blender atau penggiling," kata Penanggung jawab kegiatan, Ruriati kepada wartawan, Minggu (13/10/2024).

Selain itu, lanjut Ruriati, semua bahan yang digunakan harus dibawa dalam kondisi mentah. Keseluruhan prosesi memasak bahan baku hingga pembuatan sambal wajib dilakukan di lokasi kegiatan. Peserta juga diperbolehkan membawa menu lain yang disajikan bersama sambal yang dibuat.

ADVERTISEMENT

"Penilaiannya mulai dari pembuatan sambalnya sendiri sampai dengan penyajian bersama bahan pelengkap lainnya," tandas perempuan berjilbab itu.

Para peserta yang semuanya emak-emak tampak antusias berpartisipasi dalam gelaran tersebut. Suara bersin dan batuk pun bersahutan menyusul bau dari asap sambal yang menyengat. Tak sedikit yang menyeka air mata gegara butiran air dari bawang merah yang tercampur cabai.

Setelah menghabiskan waktu 1 jam, beragam menu hasil masakan pun siap disajikan. Mulai dari sambal udang, sambal kecombrang, sambal cabuk, hingga sambal petai, serta resep-resep lain khas Nusantara. Menu-menu tersebut ditata apik di atas meja lengkap dengan lalapan.

"Kami sengaja membikin Sambal Udang Petai karena bahan-bahannya mudah didapatkan di Pacitan. Ibaratnya sudah jadi menu sehari-hari," ucap Jamilah, seorang peserta.

Perempuan yang tinggal di Desa Sumberharjo itu mengapresiasi event kuliner yang baru pertama kali digelar. Terlebih, Kabupaten Pacitan selama ini dikenal memiliki cukup banyak varian makanan khas. Tentu saja potensi yang ada harus diperkenalkan kepada khalayak luas sehingga memperkaya khazanah menu Nusantara.

"Soal menang atau kalah itu bukan yang utama. Yang penting kami bisa menunjukkan eksistensi menu lokal. Syukur-syukur bisa dikenal seantero Indonesia," harapnya.

Sementara Rening Astuti, penggagas kegiatan mengatakan event yang digelar kali ini merupakan lanjutan dari Festival Gerabah yang diselenggarakan tahun lalu. Temanya pun masih sama. Yaitu memperkenalkan Desa Purwoasri sebagai sentra gerabah di Kabupaten Pacitan.

Terobosan itu dilakukan dengan menampilkan produk gerabah hampir di semua sesi kegiatan. Dimulai dari Workshop Pembuatan Gerabah, Fashion Show dengan membawa Gerabah, Kreasi Sambal Nusantara dimana peralatan yang digunakan wajib dari Gerabah, dan disusul Sedekah Gerabah.

"Dan terakhir adalah Prosesi Lempung Agung. Yaitu pengambilan lempung (tanah liat) sebagai bahan baku gerabah dari lokasi khusus yang dipilih sejak zaman nenek moyang," papar Rening.




(abq/fat)


Hide Ads