.webp)
Kafe kopi terletak di bagian barat Situbondo, atau Besuki ini bernama Esy Cafe. Kendati tak berada di tepi jalan raya utama, namun kafe ini jadi jujukan para muda setempat.
Selain tempat nongkrong, kafe yang jadi satu dengan tempat hunian pemiliknya ini memiliki andalan utama, yakni segala macam rasa kopi dan susu rempah. Tapi juga tersedia beberapa menu lainnya.
Menariknya dari kafe ini, pengunjung atau pelanggan bisa melihat langsung proses pengolahan kopi sampai jadi sajian. Mulai masih berupa green bean (biji), roasting (menyangrai), grinding (menggiling), hingga menyeduh.
 Kopi dan Susu Rempah di Barat Situbondo/ Foto: Chuk Shatu Widarsha |
"Bukan sekadar menikmati kopi, tapi ada edukasinya tentang kopi," ujar yang empunya cafe, Esyi Lussanti (51), kepada detikJatim, Senin (30/9/2024).
Di kafenya, imbuhnya, beragam jenis dan asal kopi selalu tersedia. Mulai dari arabica Gayo, Toraja, Raung-Ijen, Bajawa, dan lainnya. Termasuk jenis kopi robusta. Biji berwarna hitam kecoklatan itu ditempatkan di wadah khusus.
"Pengunjung tinggal memilih dan menunjuk. Kami grinding lalu kami seduh dan sajikan," kata Esyi.
Selain kopi, menu andalan dan digandrungi di cafe ini yaitu susu rempah. Berupa susu segar, lantas dicampur beberapa rempah. Misalnya jahe, cengkeh, kunir, kapulaga, dan campuran lainnya.
"Susunya langsung dari sapi perah. Pun rempahnya semua masih segar, bukan ekstrak. Sehingga selain menjadi minuman nikmat, juga menyehatkan badan," terang Esyi.
 Rumah produksi kopi dan susu rempah di Barat Situbondo/ Foto: Chuk Shatu Widarsha |
Menu susu rempah tersebut semula hanya minuman alternatif selain kopi. Tapi ternyata juga banyak disukai para pelanggan yang didominasi kalangan muda.
Bukan cuma sajian kopi. Kafe ini juga menyediakan kemasan kopi bubuk berukuran 200-250 gram, baik jenis Arabika maupun Robusta. Pun kopi Lanang, yang dipercaya bisa menambah stamina.
Kemasan kopi bubuk ini biasanya diminati pelanggan dari luar daerah. Mereka tinggal kontak Esyi, lalu menentukan jenis kopinya. Kopi itu lantas disangrai, digiling, dikemas, terus dikirim ke tujuan.
"Kita tidak minum kopi untuk bangun, tapi kita bangun untuk minum kopi," pungkas Esyi Lussanti, melontarkan slogan.
(dpe/fat)
