Para perantau dari berbagai daerah yang tinggal Surabaya pasti merindukan masakan asal kampung halaman. Festival Kuliner Tjap Legende di Kota Pahlawan bisa jadi tempat pelepas rindu.
Selain perantau, para pecinta kuliner Nusantara akan dibuat galau dengan banyaknya menu yang tersedia di salah satu mal di seberang Stasiun Gubeng Lama Surabaya. Sebab ada 80 stan makanan dari berbagai daerah di Indonesia yang menggugah selera.
Aneka makanan yang terkenal di daerah masing-masing itu di antaranya Wingko Babat Kelapa Hijau 1918 Lamongan, Nasi Krawu Gresik, Es Limun Linggardjati Pasuruan 1948, Gudeg Yu Djum Jogja, Ayam Betutu Bukit Pecatu Bali, Es Puter Cong Lik Semarang hingga Mie Kocok Bandung Marka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penanggung jawab stan Ayam Betutu Bukit Pecatu Bali, Arifin Ilham mengatakan, sudah dua tahun ini mengikuti festival kuliner nusantara di Surabaya. Pengunjung pun antusias, khususnya perantau dari Bali.
"Karena semua bumbu dan bahan-bahan dikirim langsung dari Bali, jadi cita rasanya otentik. Katanya cocok sama lidah orang Surabaya, banyak juga pembeli dari Bali dan luar kota lainnya," kata Arifin kepada detikJatim di Grand City Mall, Sabtu (24/8/2024).
Ia berharap omzet tahun ini bisa melampaui tahun sebelumnya. Pada saat weekend lah yang menjadi harapan menggenjot pembeli.
"Omzet tahun lalu lumayan sekitar Rp 20 juta. Lebih ramai pas weekend, semoga tahun ini bisa lebih," harapnya.
Salah satu pengunjung asal Semarang, Retno Aji (32) mengaku senang dengan adanya festival kuliner nusantara di Surabaya. Ia mengaku sangat merindukan aneka makanan khas Semarang maupun Jawa Tengah lainnya.
"Paling kangen lumpia Semarang, kalau yang masak dan bahannya langsung dari Semarang itu beda, ada es puter langganan di Semarang juga. Tapi ada dari luar kota yang belum pernah nyoba mau nyoba sekarang," katanya.
Festival kuliner Tjap Legende Surabaya 2024 ini digelar mulai 21 Agustus hingga 1 September 2024. Manejer Marketing Communication Grand City Iwan Wijaya menyebut ada 80 stan kuliner tradisional dan meningkat dari sebelumnya.
"Tahun lalu 60, meningkat 20," ujar Iwan.
Omzet yang ditargetkan tahun ini sebanyak Rp 8 miliar atau minimal setara dengan tahun sebelumnya Rp 7 miliar.
Founder and CEO PT Samsaka Lestari Rasa Febriyanto Rachmat digandeng untuk mengadakan Tjap Legende. Menurutnya, festival ini sengaja diadakan guna mempromosikan makanan nusantara kepada masyarakat agar tak melupakan saat banyak hidangan dari negara lain.
"Klepon asal Gianyar, empal gentong asal Cirebon, asem-asem asal Semarang, gudeg, dan sebagainya," pungkasnya.
(abq/iwd)