Siapa sangka, porang yang mulai populer di kalangan petani, ternyata bisa diolah menjadi bakso yang lezat. Tepung yang berasal dari porang pun diyakini cocok untuk menu diet karena rendah glukosa.
Bagi pencinta kuliner bakso, tidak ada salahnya mencicipi bakso porang. Rasanya pun tak kalah unik dan nikmat. Meski berbahan dasar tepung porang.
Sekilas, bentuknya tidak ada yang berbeda dengan sajian bakso pada umumnya. Ada bulatan pentol, mie bihun, kuah, dan juga taburan daun seledri yang disajikan hangat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rasanya enak terus bakso porang itu gurih-gurihnya beda kayak bakso yang biasanya," tutur salah satu pencinta bakso, Syahida Rindi kepada wartawan, Kamis (15/8/2024).
![]() |
Menurutnya, bakso porang cocok dimakan saat masih hangat. Kalau sudah dingin, tekstur pentolnya menjadi agak keras. Dia sendiri sudah lumayan sering berlangganan bakso porang lantaran ketagihan dengan rasa pentolnya yang berbeda, apalagi cocok untuk menu diet.
"Kalau waktu masih panas enak, kalau sudah agak dingin tekstur (pentol) agak keras," terang Syahida.
Di rumahnya di Desa/Kecamatan Pulung, Muthmainah dengan telaten membuat bulatan-bulatan bakso porang. Muthmainah menceritakan kesulitannya saat proses membentuk adonan.
"Supaya aman dikonsumsi. Umbi porang melalui proses panjang dan rumit. Karena harus melepaskan sistem oksalat," ujar Muthmainah.
Muthmainah menerangkan prosesnya, pertama umbi porang dikupas terlebih dahulu. Kemudian dicuci bersih dengan air mengalir. Setelah itu, direndam selama 24 jam di air mengalir.
Baca juga: 3 Resep Olahan Daging Sapi Khas Ponorogo |
Lalu porang direbus dan baru bisa dibuat menjadi tepung. Jika salah dalam pengolahan, lanjut Muthmainah, maka makanan hasil olahan porang bisa membuat gatal.
"Setelah jadi tepung, lalu dicampur dengan bumbu dan daging kualitas super, kemudian dicetak menjadi bulat-bulat kecil dan direbus dengan air mendidih yang diberi bumbu," ungkap Muthmainah.
Untuk membuat sajian bakso ini, Muthmainah mengaku melakukan percobaan sebanyak 18 kali. Untuk satu kilogram tepung porang, hasilnya menjadi 100 butir bakso.
"Kita pakai tepung porang itu sebagai pengganti tepung lain jadi khusus glukomanan tepung porang di aplikasikan dengan daging super, kalau menurut saya memang bagus karena kandungan glukomanya itu bagus untuk diet jadi bukan glukosa tapi glukoma jadi itu rendah kalori," imbuh Muthmainah.
Ibu tiga orang anak ini menjual bakso porang miliknya Rp 15 ribu per porsi. Pelanggannya pun datang dari berbagai kalangan. Terutama, para ibu-ibu yang paham dengan gizi yang ada di dalam bakso porang. Tidak hanya bakso, dia juga menjual pentol frozen Rp 50 ribu per 50 gram.
"Dalam sebulan saya biasanya mampu menjual 500 porsi," pungkas Muthmainah.
(hil/iwd)