.webp)
Pendiri Kampung Lumpia di Jalan Ngaglik Gang Kuburan, Surabaya, Kasno menceritakan kepada detikJatim awal mula dia menginisiasi kampung tersebut. Mulanya dia menjajakan beberapa biji lumpia saja di stadion saat ada pertandingan sepak bola.
"Paling sering jualan di Gelora 10 November saat ada pertandingan. Lalu pernah coba nekat jualan ke Stadion Manahan, Solo. Saat itu bawa 500 biji, ternyata ludes," ujar Kasno kepada detikJatim, Minggu (28/7/2024).
Dia pun kemudian termotivasi untuk memproduksi lumpia dengan jumlah lebih banyak. Dia mengajak para tetangganya di kampungnya agar ikut memproduksi lumpia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ternyata banyak yang beli. Ada jualan di gerobak-gerobak juga di pinggir jalan. Lalu banyak pedagang lain yang ambil lumpia buat dagangannya di sini," kata Kasno.
Kemudian pada 2005 berdirilah Kampung Lumpia di kawasan itu. Tak hanya Kasno yang memproduksi lumpia, mulai ada pedagang lainnya yang ikut membuat lumpia. Alih-alih merasa tersaingi, Kasno justru senang.
"Saya malah senang ada banyak yang ikut buat lumpia juga. Urusan orang-orang beli di mana tergantung selera. Kalau yang beli di sini katanya karena bumbunya lebih terasa khas," ungkapnya.
Dia juga senang karena mampu memperkerjakan warga di sekitar rumahnya. Dia juga bisa membantu tetangganya menjalankan roda perekonomian rumah tangga.
"Banyak yang ikut kerja akhirnya. Ada yang janda, ada yang belum ada pekerjaan. Saya senang bisa membantu orang-orang memberi lapangan pekerjaan," ungkapnya.
Kini di rumah produksinya Kasno mempekerjakan 30 karyawan dengan jumlah produksi mencapai 7.000 hingga 10.000 biji lumpia per hari. detikJatim juga berkesempatan mencoba lumpia buatan Pak Kasno.
Ukurannya lumpia itu cukup besar, isian sayurnya banyak dan renyah. Rasanya pun lezat apalagi jika disantap saat masih hangat.
Jika detikers tertarik mencoba lumpia ini, langsung saja datang ke rumah produksinya. Rumah produksi Lumpia Kasno buka setiap hari dari jam 03.00-12.00 WIB, harganya mulai Rp 1.800 saja.
(dpe/iwd)
