Universitas Brawijaya (UB) kembali menggelar Bazar Ramadan untuk menyemarakkan bulan suci ini. Ragam menu takjil dengan harga ekonomis banyak diburu mahasiswa untuk menu berbuka puasa.
Dengan beragam kuliner khas Ramadan yang menggugah selera, suasana bazaar ini menjadi magnet bagi para pemburu takjil. Mulai dari es buah, kolak hingga makanan berat seperti soto ayam Malang dan nasi goreng, semua tersedia dengan berbagai rasa yang memanjakan lidah.
Manajer Operasional Masjid Raden Patah UB Nur Hidayat menjelaskan, Bazar Ramadan ini merupakan kegiatan tahunan yang bertujuan untuk membantu UMKM di sekitar kampus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita gelar 10 hari, stan yang mendaftar itu banyak dan kita putuskan 12 stan masuk bazaar dari segi kehalalan dan lainnya," kata Nur kepada detikJatim, Selasa (19/3/2024).
Pantauan detikJatim, sejak pukul 15.30 WIB, bazar ini mulai dipadati pengunjung, mulai dari mahasiswa hingga masyarakat umum. Tampak di setiap sudut bazaar dipenuhi aroma harum sajian kuliner yang menggoda.
Sementara itu, Nur menyebut setiap harinya Masjid Raden Patah UB juga menyediakan ratusan kupon takjil gratis yang bisa ditukarkan di berbagai stan Bazar Ramadan. Kupon takjil gratis itu akan dibagikan selepas kajian sore berlangsung.
"Setiap hari ada 500-700 takjil atau makanan berbuka yang anggarannya berasal dari donatur tetap dan dari hasil infak masjid," terangnya.
Tak hanya itu, Nur menyampaikan, untuk mengisi bulan Ramadan ini, Masjid Raden Patah UB juga menyelenggarakan berbagai kegiatan. Mulai dari tadarus, salat berjemaah dan kajian agama.
"Untuk menarik jemaah dan menstimulasi adik-adik mahasiswa agar mereka tetap mau ke masjid, bukan hanya sekadar melaksanakan salat berjemaah tapi juga mengikuti berbagai macam kegiatan yang dilaksanakan di Masjid Raden Patah, khususnya di bulan Ramadan ini," jelas Nur.
Keseruan Bazaar Ramadan ini disambut antusias oleh para mahasiswa. Salah satunya, Divia Aura. Ia mengaku senang dengan adanya kegiatan Masjid Raden Patah UB ini, sebab bisa mendapatkan keuntungan ganda dengan mengikuti kajian dan berburu takjil gratis.
"Seneng bisa hemat pengeluaran apalagi setiap sore selalu ada kajiannya sambil nunggu waktu berbuka, jadi bisa dobel pahalanya," terang Divia.
(hil/dte)