Bulan Ramadan (Ramadhan) segera tiba. Masyarakat di berbagai daerah Indonesia memiliki tradisi menyambut bulan mulia ini. Salah satunya, megengan yang diadakan masyarakat Jawa. Simak tiga makanan yang wajib ada saat megengan!
Megengan merupakan tradisi rutin dan turun-temurun untuk menyambut datangnya bulan Ramadan. Terdapat beberapa makanan yang wajib dihidangkan saat menggelar tradisi ini.
Apa Itu Megengan?
Banyak cara dalam menyambut bulan suci Ramadan. Masyarakat Jawa melakukannya dengan menggelar megengan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Megengan sendiri tidak hanya sebatas untuk merayakan datangnya Ramadan. Ada makna mendalam terselip di baliknya.
Seperti dilansir dari situs Kominfo Magetan, kata megengan diambil dari bahasa Jawa yang berarti menahan. Tradisi ini sebagai bentuk pengingat Ramadan sudah dekat.
Megengan juga merupakan bentuk rasa syukur karena dipertemukan kembali dengan bulan Ramadan. Tradisi yang dilakukan beberapa malam sebelum Ramadan ini memiliki makna permohonan maaf kepada sesama.
Makanan Wajib Saat Megengan
Semua makna yang terdapat dalam megengan disimbolkan melalui makanan yang disajikan. Apa saja makanan yang wajib ada saat megengan?
1. Apem
![]() |
Apem menjadi salah satu makanan yang wajib dihidangkan saat megengan. Melansir dari detikFood, apem merupakan kue khas Jawa yang dibuat dari tepung beras, santan, tapai, singkong, gula pasir, gula Jawa, dan garam.
Perpaduan bahan-bahan tersebut membuat apem jadi gurih dan manis. Kue apem menjadi makanan wajib saat megengan bukan tanpa alasan. Ternyata kue apem ini memiliki makna mendalam.
Apem menyimbolkan bentuk permohonan maaf kepada sesama. Namanya diambil dari bahasa Arab yaitu afwan yang berarti maaf, seperti yang dikutip dari Jurnal Universitas Muhammadiyah Jakarta.
2. Pisang
![]() |
Selain apem, pisang juga tak boleh terlewat saat megengan. Bagi sebagian orang, pisang hanyalah sebuah buah. Namun, bagi masyarakat Jawa, pisang memiliki simbolisasinya tersendiri.
Dalam bahasa Jawa, pisang diartikan sebagai gedang. Jika dikaitkan dengan tradisi megengan, kata gedang terdiri atas padanan kata digeget lalu digadang. Kata ini berarti dipeluk secara erat. Padanan kata ini menggambarkan silaturahmi umat Muslim.
3. Nasi Berkat
![]() |
Makanan terakhir yang selalu ada saat megengan adalah nasi kotak atau lebih dikenal dengan nasi berkat. Lauk yang dihidangkan sangat beragam, ada buceng, golong, ayam panggang, sayur, kering tahu atau tempe, dan serundeng.
Makna di balik hidangan ini ada pada namanya. Nama nasi berkat mengandung harapan untuk mendapatkan keberkatan.
Artikel ini ditulis oleh Alifia Kamila, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/sun)