Duar! Mencicipi Nendangnya Bakso Petir di Lamongan

Duar! Mencicipi Nendangnya Bakso Petir di Lamongan

Eko Sudjarwo - detikJatim
Minggu, 24 Des 2023 06:06 WIB
Seporsi bakso petir di Lamongan.
Seporsi bakso petir di Lamongan. Foto: Eko Sudjarwo/detikJatim
Lamongan - Bakso petir. Itulah nama salah satu warung bakso di Lamongan. Bukan karena sambalnya, nama petir yang tersemat di warung bakso di Kecamatan Kembangbahu ini ternyata karena pengalaman pribadi pemiliknya. Bagaimana kisah bakso petir?

Warung Bakso Petir, demikian nama warung bakso milik Maesaroh (36) warga Desa Dumpiagung, Kecamatan Kembangbahu. Nama yang tersemat di warung bakso ini ternyata dari pengalaman pribadi Maesaroh yang terkena sambaran petir.

"Jadi nama bakso petir ini ada kisahnya tersendiri. Warung saya pernah kena sambar petir," kata Maesaroh saat berbincang dengan wartawan, Sabtu (23/12/2023).

Dulu, Maesaroh pernah membuka warung bakso di kawasan Kecamatan Mantup, tepatnya di depan kantor Kecamatan Mantup. Ketika itu sekitar tahun 2019, kenang Maesaroh, hujan deras melanda kawasan Mantup dan tiba-tiba petir menyambar warungnya.

"Berawal saat hujan lebat sekitar tahun 2019, saat berjualan bakso di depan kantor Kecamatan Mantup ada petir yang menyambar warung saya," ujarnya.

Akibat terkena sambaran petir tersebut, bagian depan warung baksonya yang berbahan kayu sampai berbekas terbakar. Meski tidak terkena sambaran petir, Maesaroh yang ketika berjualan didampingi suaminya itu sempat sawanen.

"Meski tidak terkena sambaran petir, saya dan suami sempat sawanen dan tutup selama hampir satu bulan," jelas Maesaroh yang berjualan bakso bersama suaminya sejak 2015.

Setelah sawan yang mereka alami usai, Maesaroh dan suaminya kembali membuka warung baksonya itu. Hari pertama buka setelah satu bulan tutup itulah, warung baksonya ternyata menjadi ramai dan laris manis.

"Kami menduga ramainya warung ini akibat sambaran petir yang terjadi saat itu, dan nama bakso petir pun terus melekat hingga kini saya pindah lokasi di depan balai Desa Dumpiagung," imbuh Maesaroh seraya menyebut mereka pindah ke depan balai Desa Dumpiagung pada 2021.

Berjualan bakso sejak 2015 hingga kini, Maesaroh mengaku bisa menghabiskan 1,8 kuintal hingga 2 kuintal daging dalam satu hari. Pengunjung atau penikmat baksonya tidak hanya datang dari warga sekitar. Ada juga pengunjung dari luar kota seperti Surabaya, Gresik, Jombang, dan Mojokerto.

Meski namanya menyeramkan, namun cita rasa bakso petir layak dicoba. Daging dan kuah bakso petir begitu nendang di lidah. Ukuran baksonya yang super besar ditambah bakso iga yang lembut di lidah semakin memanjakan pecinta bakso.

"Rasa dan kuah baksonya enak, apalagi jika ditambah bakso iga yang lembut ini, semakin mantap rasanya," aku salah seorang pengunjung warung bakso petir, Zaenuri.

Apalagi, tambah Zaenuri yang datang jauh-jauh dari Kota Lamongan ini, satu porsi bakso harganya tidaklah mahal, hanya Rp 15 ribu-Rp 20 ribu. Menu bakso favoritnya adalah bakso petir ukuran besar dan bakso tulang iga.

"Kalau saya sih biasanya pesannya bakso petir atau bakso tulang iga," ucapnya.

Nah, penasaran ingin merasakan sensasi bakso petir dengan menu spesialnya? Langsung datang ke depan Balai Desa Dumpiagun. Selamat menikmati bakso petir.


(irb/dte)


Hide Ads