Jamu adalah obat tradisional yang telah dikonsumsi secara turun-temurun oleh masyarakat Indonesia. Bahkan, jamu menjadi salah satu warisan budaya Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, kebiasaan masyarakat meminum jamu perlahan menghilang. Sebab rasanya pahit, dan bukan minuman yang populer bagi anak muda.
Padahal, jamu memiliki khasiat bagi kesehatan tubuh. Sebab, jamu berasal dari bahan-bahan alami.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di musim hujan, jamu dapat membantu menjaga kebugaran dan imunitas tubuh. Sehingga kita terhindari dari virus dan berbagai penyakit yang datang menyerang.
Berikut ini sederet jamu tradisional yang ada di Indonesia dan khasiatnya bagi kesehatan. Yang mana jamu favorit kamu?
Jamu Tradisional dan Khasiatnya:
1. Beras Kencur
Beras kencur merupakan campuran dari bahan alami berupa kencur, beras, jahe, gula, dan garam yang dijadikan sebagai pengobatan tradisional. Sebab, beras kencur mempunyai kandungan senyawa fenolik sebagai antioksidan yang dapat menstabilkan gula darah dalam tubuh.
Khasiat lain dari mengonsumsi jamu ini adalah dapat meredakan batuk berdahak dan sakit perut, mengatasi pegal linu. Serta meningkatkan nafsu makan.
2. Sinom
Sinom adalah salah satu jamu tradisional ramuan herbal yang berbahan dasar daun asam. Berbeda dengan jamu tradisional lainnya, sinom tidak memiliki rasa pahit.
Minuman ini juga dibuat dengan bahan campuran lainnya, seperti kunyit dan asam jawa.
Salah satu manfaat mengkonsumsi sinom adalah dapat melindungi tubuh dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh bakteri maupun virus. Sebab minuman ini memiliki kandungan antioksidan alami. Selain itu, sinom juga mengandung antiseptik yang dapat mengatasi gejala demam.
3. Temulawak
Temulawak adalah tanaman yang dapat ditemukan di Nusantara dan dijadikan sebagai obat tradisional. Sebuah penelitian mengungkap bahwa tanaman ini dapat mengatasi berbagai penyakit. Mulai dari radang, gangguan saluran pencernaan, batu empedu, liver, dan antispasmodic.
Menurut jurnal Ekstrasi Rimpang Temulawak dan Aktivitas Sebagai Antibakteri karya Lidvina dkk, tanaman ini memiliki beberapa kandungan yang berkhasiat bagi tubuh, di antaranya pati, flavonoid, antibakteri, dan antioksidan.
4. Kunyit Asam
Kunyit asam merupakan jamu tradisional yang terbuat dari tanaman kunyit dan asam Jawa. Minuman ini memiliki aroma kurkumin dan minyak atsiri yang sangat khas. Sementara itu, kunyitnya lebih dominan menimbulkan rasa panas, pahit, pedas, getir dan berbau 'langu'.
Minuman ini mempunyai kandungan minyak atsiri dan kurkuminoid yang merupakan senyawa antioksidan yang dapat menjaga daya tahan tubuh. Sehingga tidak rentan terserang penyakit.
5. Kunci Sirih
Kunci sirih adalah salah satu jenis jamu tradisional yang terbuat dari bahan utama berupa rimpang temu kunci dan daun sirih. Minuman ini mengandung banyak senyawa alkaloid, flavonoid, dan saponin yang memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh.
Manfaat tersebut di antaranya meredakan rasa sakit, menurunkan kolesterol dalam darah, meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, mengatasi radang, dan masih banyak lagi.
6. Pahitan
Pahitan adalah jenis jamu tradisional yang terbuat dari bahan dasar berupa sambiloto dan brotowali, pule, widoro laut, serta ada juga yang menambahkan adas. Jamu ini mempunyai cita rasa pahit.
Akan tetapi kaya akan manfaat bagi kesehatan tubuh. Meliputi menghilangkan gatal-gatal, membersihkan darah dan mencegah timbulnya alergi. Selain itu formulasi jamu pahitan secara umum digunakan untuk pengelolaan diabetes tradisional di Indonesia.
7. Cabe Puyang
Cabe puyang adalah jamu tradisional yang terbuat dari bahan dasar berupa cabe jamu, dan lempuyang. Oleh karena itu, minuman yang satu ini sedikit bercita rasa pedas hingga kepahit-pahitan. Jamu ini mempunyai banyak khasiat, seperti menghilangkan kelelahan, meningkatkan nafsu makan, dan mencegah masuk angin.
8. Kudu Laos
Kudu laos merupakan jenis jamu tradisional yang berasal dari bahan dasar mengkudu, dan laos. Jamu ini sangat bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah tinggi, dan mengurangi kolesterol.
Artikel ini ditulis oleh Savira Oktavia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sun/iwd)