Menghabiskan akhir pekan bersama keluarga bisa dengan menikmati wisata kuliner. Seperti Ingkung Ayam kampung di Blitar yang gurihnya memanjakan lidah.
Ingkung adalah sebutan masakan ayam kampung utuh dengan bumbu kuning dan kuah santan kental. Masakan ini menjadi menu wajib dalam ritual selamatan dalam khasanah budaya Jawa sebagai warisan kearifan lokal. Biasanya, Ingkung akan diporak atau dimakan ramai-ramai, usai doa dilantunkan dalam selamatan.
Tapi di Wajawa Resto, Kelurahan Bendo, Kepanjenkidul, Kota Blitar, Ingkung tersedia kapan saja. Satu paket Ingkung lengkap disajikan bersama sambal goreng tempe, urap-urap, sambal, lalapan dan peyek kacang. Satu paket Ingkung bisa dinikmati lima orang. Jadi makin lengkap menikmatinya bersama anggota keluarga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kalau di sini, untuk masak Ingkung kami pilih ayam kampung ukuran sedang. Bisa dinikmati untuk lima orang. Walaupun ayam kampung, tapi dagingnya empuk," ulas Owner Wajawa Resto, Yesi kepada detikJatim, Sabtu (14/10/2023).
Memang benar yang disampaikan Yesi. Meski serat Ingkung ayam kampung ini lebih padat dari ayam broiler, namun sangat empuk dan lumer lembut di dalam mulut. Rasa rempah tradisional yang pekat, merasuk ke serat daging dengan sempurna. Sehingga tiap bagian Ingkung, gurihnya memanjakan lidah. Matoh.
"Prosesnya cukup lama. Ayam dibakar dengan arang. Lalu butuh waktu 3 jam untuk ngungkep Ingkung itu direndam bumbu. Makanya, serat dagingnya lembut dan bumbunya benar-benar merasuk ke semua bagian," ungkapnya.
Menurut Yesi, bumbu Ingkung ini di antaranya bawang, brambang, ketumbar, kemiri, kunyit, laos dan jahe. Santan kanil menjadi juru kunci kenikmatan ikung ayam kampung ini. Karena santan hasil perasan pertama ini gurihnya tiada tara.
![]() |
Diberi bumbu dan ditambahkan cabai goreng utuh yang dibiarkan mengambang diatas kuah santan. Kalau mau disantap, potongan ingkung bisa disiram kuah santan dan menggigit cabai utuh yang disediakan.
Sriani, dua kali ke tempat ini. Dia bersama keluarganya kerap memilih Blitar untuk melepas kepenatan hidup seharian di Surabaya. Menurut Sriani, menu ingkung cocok dinikmati pada malam hari. Karena gurihnya Ingkung berpadu pedasnya urap dan sambal goreng tempe, membuat akhir pekan keluarnya makin berkesan.
"Rasanya seperti makan di rumah sendiri. Satu menu bisa dinikmati satu keluarga. Harganya juga ramah di kantong. Rasanya mantap bikin kangen selalu balik kesini," tandasnya.
(/fat)