Di tengah banyaknya gerai es modern yang bermunculan di Kota Surabaya, ternyata masih bisa ditemukan pedagang es tradisional yang sudah berdiri sejak puluhan tahun silam. Salah satunya, Es Tape Ketan Hitam Cak Uut.
Es Tape Ketan Hitam Cak Uut ini merupakan es tape ketan hitam asli Pacet, Mojokerto yang kini bisa dinikmati di tengah teriknya Kota Pahlawan.
Berlokasi tepat di depan Tretek Bungkuk, Jalan Ngagel, Surabaya, Es Tape Ketan Hitam Cak Uut menjadi kuliner favorit yang cocok untuk melepas dahaga di tengah hiruk pikuk kota. Area berjualannya sederhana, hanya berupa tenda gerobak dengan tempat duduk kursi bambu di tepi jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setyobudi alias Cak Uut, menceritakan, awalnya ia dan istrinya berjualan es tradisional ini di Pacet pada tahun 90-an. Baru pada tahun 2021, dirinya pindah untuk berjualan di Surabaya, sekaligus mengenalkan es tradisional asli Pacet ini.
"Dulu belum menetap di sini, pas awal di Surabaya pun juga ada di Jalan Barata Jaya, sampai sekarang juga masih ada tapi adik yang mengelola," ungkap Cak Uut ditemui di sela berjualan, Sabtu (14/10/2023).
Menurut Cak Uut, sejak tahun 90-an hingga saat ini, resep es tape ketan hitam yang ia buat tak pernah mengalami perubahan. Ia juga tetap mempertahankan keaslian semua bahan yang digunakan dalam pembuatan esnya.
Uniknya, Cak Uut langsung mendatangkan ketan hitam yang menjadi bahan esnya dari Pacet, Mojokerto.
"Saya pengen rasanya tetap khas, ketan hitam yang dipakai aja juga saya tetep kirim dari Pacet, harus ketan hitam yang premium," tegasnya.
![]() |
Selain itu, untuk menjamin kualitas rasa dari ketan hitamnya, Cak Uut mengaku membuat semua komponen esnya sendiri. Bahkan, setiap harinya ia bisa menghabiskan 3 kilogram ketan hitam untuk membuat es tersebut.
Es yang berasal dari fermentasi ketan hitam ini rupanya memiliki penggemar cukup banyak di area Surabaya. Cak Uut, mengaku bisa menjual hampir 300-an mangkuk es setiap harinya.
"Alhamdulillah kita semua produksi sendiri mulai dari kuah sampai tape ketan hitam yang dipakai, jadi mungkin konsumen juga seneng, jadi ya pas panas gini rame," terang Cak Uut.
Dalam seporsi es ini, detikers akan menemukan ketan hitam fermentasi yang dicampur dengan ketan uli atau tetel dan disiram dengan kuah fermentasi dari tape ketan hitam. Terakhir, tak lupa diberikan beberapa bongkahan es di atas mangkuk.
Perpaduan dari tape ketan hitam dan air fermentasinya membuat detikers serasa seperti meminum soda. Rasa dingin dan segar, tentunya menjadi sensasi yang cocok untuk menghilangkan rasa dahaga di cuaca terik Surabaya yang begitu panas.
Sementara itu, harga es tape ketan hitam buatan Cak Uut tergolong ramah di kantong, harga yang dibanderol untuk satu porsi es tape ketan hitam ala Pacet ini hanya Rp 7 ribu saja. Detikers juga bisa membawa pulang satu kotak ketan hitam dan badek seharga Rp 50 ribu per 1 liter.
![]() |
"Biasanya, orang-orang juga banyak yang pesan badeknya aja, atau cuma ketan hitamnya, khasiat badek kan juga banyak," tuturnya.
Warung es tape ketan hitam Cak Uut ini buka setiap hari mulai pukul 10.00 WIB hingga 17.00 WIB. Cak Uut berharap, masyarakat Surabaya bisa lebih mengenal es tradisional khas Pacet ini.
"Seneng lihat banyak yang beli, tapi setahu saya masyarakat juga banyak yang belum tahu rasanya, jadi ya pinginnya masyarakat bisa lebih kenal lah sama rasa dari es tape ketan hitam ini," tutupnya.
(hil/dte)