Kafe dengan konsep ala pecinan satu ini menjadi tempat nongkrong andalan para pemuda di Surabaya. Namanya Distrik Metropolitan. Selain tempatnya yang nyaman, ada sejumlah kuliner yang patut dicoba di sini.
Kafe satu ini bertempat di Jalan Bratang Binangun 1 Nomor 38 Surabaya. Kafe yang menawarkan suasana khas pecinan ini buka mulai pukul 09.00 WIB hingga 24.00 WIB.
Apa aja sih yang menarik di Distrik Metropolitan Surabaya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Usung Konsep Pecinan Sumatra
Konsep kafe pecinan terlihat melalui ornamen, pajangan dan desain interior kafe yang bernuansa oriental. Menurut penanggung jawab Distrik Metropolitan, Fatihah atau yang akrab disapa Wilson, konsep yang diusung di kafe ini yakni pecinan Sumatra.
"Ini konsepnya pecinan Sumatra. Pecinan itu dari konsep ruangannya kalau konsep Sumatra itu dari menu-menunya. Kebanyakan signature-nya kita itu ambilnya dari menu Sumatera," katanya saat ditemui detikJatim, Selasa (19/9/2023).
![]() |
2. Mie Bangladesh Jadi Menu Andalan
Salah satu menu andalan yang ditawarkan Distrik Metropolitan yakni mie Bangladesh. Mie satu ini merupakan mie instan yang diracik dengan bumbu khas Sumatra.
Wilson mengungkapkan, selain menggunakan bumbu khas Sumatra, mie Bangladesh ini dikombinasikan dengan bumbu khas Jawa.
"Menu andalan di sini itu ada mie Bangladesh. Mie khas dari Medan tepatnya Siantar. Mie Bangladesh itu bahan dasarnya dari Indomie cuma ada tambahan bumbu khas dari Sumatra. Dikombinasi dengan bumbu khas Nusantara Jawa dan menghasilkan mie Bangladesh," tambahnya.
3. Rasa Mie Bangladesh
Tim detikJatim turut mencicipi menu andalan Distrik Metropolitan satu ini. Tekstur mienya kenyal dan nyemek dengan rasa rempah yang manis dan gurih. Dilengkapi dengan sayuran sawi dan kerupuk rambak, jadi makin melengkapi cita rasanya.
Saat ditanya perbedaan mie Bangladesh dan mie lainnya, Wilson menyebut, perbedaannya ada di bumbu yang digunakan dan tekstur yang didapatkan.
"Aslinya sama cuma kita bedanya itu ada tambahan bumbunya dan teksturnya kita lebih ke nyemek-nyemek gitu dan pakai bumbu rempah-rempah tadi khas Sumatra yang dikombinasi sama rasa-rasa Jawa," ungkapnya.
4. Habis 3 Karton Mie Instan dalam Sehari
Menurut Wilson, dalam sehari, Distrik Metropolitan harus menghabiskan 3 karton mie instan hanya untuk sajian mie Bangladesh.
"Kurang lebih bahan dasarnya dari Indomie, kita hitungnya pake per dus atau per karton. Per harinya kurang lebih 3 kartonan," bebernya.
![]() |
5. Harga Ramah di Kantong
Untuk harga mie Bangladesh ini masih terbilang ramah di kantong pelajar dan mahasiswa. Di mana, seporsi mie Bangladesh hanya seharga Rp 13 ribu. Untuk mie Bangladesh saus telur asin harganya Rp 15 ribu.
Di sini, detikers juga bisa tambah telur agar sajian mie menjadi makin nikmat. Tambahan telur dihargai Rp 3 ribu saja. Gimana detikers, tertarik ke sini?
(hil/iwd)