Arbanat atau Arum Manis selalu identik dengan salah satu desa di Lamongan ini. Bagaimana tidak, desa ini dikenal sebagai desa yang mayoritas warganya adalah pembuat jajanan yang juga berjulukan rembut nenek itu.
Desa di Lamongan yang dikenal sebagai desa asal jajanan Arum Manis itu adalah Desa Kesambi, Kecamatan Pucuk. Jajanan yang juga kerap menjadi salah satu suguhan di Hari Raya Idul Fitri, itu kini berjuluk Rambut Pelangi karena semakin beragam warna yang ditawarkan.
Tidak hanya merah seperti yang biasa dijajakan oleh bapak-bapak pembawa biola antik khas arbanat, di Desa Kesambi ini Arum Manis berwarna hijau, kuning, dan juga putih juga bisa didapatkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang banyak yang menyebutnya rambut pelangi karena sekarang lebih berwarna. Jadi variasi warna di jajanan Arum Manis lebih banyak," kata Bang Toyib, salah seorang warga Desa Kesambi yang memiliki usaha jajanan Arum Manis, Rabu (5/4/2023).
Di Desa Kesambi ini, hampir setiap rumah punya usaha membuat jajanan Arum Manis sebagai mata pencaharian sehari-hari. Saat Ramadhan, pembuat jajanan Arum Manis atau yang biasa disebut rambut pelangi ini banyak menuai berkah karena naiknya pesanan.
"Menjadi berwarna-warni ini sebenarnya untuk menarik para konsumen. Untuk pembeli juga dapat memilih kemasan yang bermacam-macam dan varian warna sesuai selera," ujar Bang Toyib.
Bang Toyib yang sudah 15 tahun menekuni usaha menjadi pembuat jajanan Arum Manis ini mengaku sehari-hari dirinya dibantu 6 orang karyawan yang sudah punya tugas masing-masing.
Dia memilih usaha membuat jajanan Arum Manis karena dirinya merasa perlu untuk meneruskan usaha warisan orang tua dan ingin melestarikan apa yang sudah diajarkan oleh para orang tua dahulu.
"Bulan Ramadhan hingga menjelang lebaran nanti pesanan jajanan Arum Manis biasanya mengalami peningkatan hingga 3 kali lipat," jelasnya.
Pesanan Arum Manis Made In Kesambi ini pun tidak hanya datang dalam lingkup lokal Lamongan saja. Pemesan Si Rambut Pelangi ini juga datang dari berbagai daerah yang ada di jawa timur maupun luar pulau.
Bahkan, Bang Toyib juga mengakui jika Rambut Pelangi kreasinya sudah merambah luar negeri. Salah satunya ke Arab Saudi.
"Kalau hari biasa hanya bisa menghabiskan gula sebagai bahan baku sekitar 20 sampai 30 kilogram untuk membuat jajanan Arum Manis setiap harinya, saat menjelang lebaran kami menghabiskan 1 kuintal gula perharinya," imbuhnya.
Ia mengungkapkan bahan dasar yang dipakai untuk membuat jajanan rambut pelangi ini adalah gula. Selain itu, ada juga bahan tambahan berupa tepung, minyak goreng, juga sedikit pewarna makanan untuk kemudian bahan-bahan ini diaduk dan dicampur sedemikian rupa.
Bang Toyib juga menuturkan, jajanan rambut pelangi ini hanya mampu bertahan hingga 2 bulan karena dalam proses pembuatannya tidak memakai bahan pengawet.
"Untuk harganya beragam sesuai kemasan, mulai dari Rp 35 ribu hingga Rp 50 ribu per kilogram. Selain menerima pesanan, ada juga pembeli yang sudah berlangganan yang biasanya datang langsung untuk mengambilnya," tambahnya.
Salah seorang pembeli yang datang langsung ke rumah Bang Toyib itu adalah Rini Shofiatin. Ia mengaku sengaja datang langsung ke Desa Kesambi karena ingin membeli dan memilih sendiri Arum Manis pilihannya.
"Dengan datang langsung ke Desa Kesambi, saya bisa memilih sendiri varian warna dan juga kemasannya," aku Rini.
Rini menambahkan untuk hari ini ia sengaja datang untuk membeli Arum Manis yang akan ia konsumsi bersama keluarga sebagai jajanan berbuka puasa. Nanti saat menjelang lebaran, kata Rini, ia akan datang lagi ke Desa Kesambi membeli Arum Manis untuk disuguhkan sebagai jajanan lebaran.
"Jajanan Arum Manis yang manis rasanya ini membuat jajanan ini cocok untuk dikonsumsi saat berbuka puasa maupun menjadi jajanan suguhan saat lebaran tiba nanti," pungkas Rini.
(dpe/fat)