Kebab merupakan salah satu makanan khas Timur Tengah yang digandrungi masyarakat Indonesia. Begitu juga di Surabaya, kebab atau kabab disukai khalayak, terutama untuk berbuka puasa.
Kali ini, detikJatim mengajak detikers untuk mengunjungi salah satu kedai kebab di kawasan Raya Menganti 38-40, Kecamatan Wiyung, Surabaya. Di sana, kebab yang disajikan berbeda dari yang lain.
![]() |
Sorento Kebab Station namanya. Kedai yang diinisiasi pasangan suami istri Kevin Pedram Jadidi dan Helena Noradiana Indahkara Wijaya itu mulai berdiri pada Maret 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain kebab, ada aneka sajian khas Timur Tengah lainnya di sini. Mulai dari sikh kabab, mixed plate yang berisi nasi biryani atau nasi kebuli, roti nan, ayam grill hingga satay beef lengkap dengan saus spesial, serta doner kebab ayam atau Daging.
Dari segi tampilan, kebab yang berada di kawasan Surabaya Selatan ini berbeda dari yang lain. Sebab, tak menggunakan daging slice, melainkan daging giling yang dihaluskan lalu dipanggang sampai medium hingga well done.
Sang juru masak sekaligus Pemilik Sorento Kebab Station, Kevin Pedram Jadidi mengatakan, ia sengaja menyuguhkan makanan khas Timur Tengah dengan bumbu dan rempah khusus yang ia racik. Bahkan, Kevin mengklaim masakannya berbeda dengan yang lain.
"Semua lauk dibakar menggunakan arang, menu-menu khas dengan bumbu khusus," kata Kevin kepada detikJatim, Minggu (2/4/2023).
![]() |
Kevin mengaku, untuk resep khusus yang ia miliki disebut memiliki kesamaan dengan pedagang kebab lainnya, mulai daging hingga garam. Namun, pengolahan, penyajian, hingga kualitas, ia mengaku berani diadu dengan yang lain.
Tak ayal, ketika berkunjung ke lokasi, kedai milik Kevin ramai pengunjung. Mereka memburu paket komplit yang bisa disantap 3 hingga 5 orang sekaligus.
"Untuk personal, biasanya mereka pesan mixed plate (nasi, roti nan, ayam grill, satay beef) lengkap dengan saus spesial dan doner kebab ayam atau daging. Tapi, kalau orangnya banyak, biasanya paket family," ujarnya.
Di hari biasa, pria asal Iran itu mengaku mampu menjual 40 hingga 50 porsi dalam sehari. Namun, saat Ramadhan, ia bersyukur lantaran bisa menghabiskan 2 hingga 3 kali lipat dari hari biasa.
"Sehari minimal 50 piring laku, kalau pas puasa bisa 2 sampai 3 kali lipat. Ya otomatis, omzet selama Ramadhan naik 2 sampai 3 kali lipat juga," imbuhnya.
Harga yang ditawarkan pun relatif. Mulai Rp 25.000 hingga Rp 215.000 per porsinya.
Sementara itu, salah satu pengunjung, Stevani mengaku kebab dan nasi mandhi serta biryani racikan Kevin memang beda dari yang lain. Menurutnya, rasa dan tekstur disebut lebih 'berani' dibanding yang lain.
![]() |
"Serius, ini enak banget, rasanya lebih gurih, rempah-rempahnya kerasa kayak makanan luar negeri, apalagi dagingnya juga," kata dia.
"Sebelumnya sudah pernah makan kebab, tapi rasanya nggak kayak gini, agak hambar, tapi kalau di sini kok terkesan lebih berani, yang punya harus tanggung jawab ini, bikin nagih soalnya," lanjutnya.
Hal senada disampaikan pelanggan lainnya, Denial Septian. Ia mengaku, untuk ukuran daging dan roti dinilai worth it atau sepadan dengan harga yang dipatok.
"Bumbu dan dagingnya pas, malah ukurannya lebih gede. Kalau harga menurut saya terjangkau sih, tingkat kematangannya juga pas, bisa request juga," tuturnya.
(hil/fat)