8 Kuliner Ekstrem di Jawa Timur

8 Kuliner Ekstrem di Jawa Timur

Nanda Syafira - detikJatim
Kamis, 16 Mar 2023 15:15 WIB
Sambal walang sangit merupakan menu kuliner yang bisa ditemukan di Ngawi. Seunik namanya, sambal ini menggunakan bahan utama walang sangit.
Ilustrasi sambal walang sangit/Foto: Istimewa (dok.Instagram @kulinerwonogiri)
Surabaya -

Jawa Timur merupakan salah satu daerah yang memiliki ragam kuliner. Mulai dari kuliner biasa hingga yang disebut ekstrem.

Beberapa kuliner khas Jatim yang terkenal seperti rawon, lontong balap, rujak cingur, rujak soto, hingga sate ponorogo. Ada juga sate merpati yang rasanya tak pernah ingkar janji.

Sementara kuliner ekstrem di Jawa Timur seperti sambal walang sangit hingga kelelawar goreng. Untuk lebih jelasnya, berikut ulasan singkat mengenai sederet kuliner yang disebut ekstrem di Jawa Timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kuliner Ekstrem di Jawa Timur:

1. Sambal Walang Sangit

Sambal walang sangit merupakan menu kuliner yang bisa ditemukan di Ngawi. Seunik namanya, sambal ini menggunakan bahan utama walang sangit.

Dalam KBBI dijelaskan, walang sangit merupakan serangga dengan bentuk tubuh yang memanjang, berwarna cokelat kelabu dan mulutnya berbentuk belalai untuk mengisap cairan tumbuhan.

ADVERTISEMENT

Walang sangit dapat mengeluarkan aroma yang menyengat hidung (bau sangit) untuk pertahanan dirinya. Walang sangit termasuk hama tanaman pertanian.

Pada umumnya, sambal walang sangit disajikan bersama nasi thiwul atau nasi liwet. Pembuatan sambal ini diawali dengan membersihkan walang sangit. Lalu digoreng dan diulek bersama bahan pelengkap lain seperti garam dan cabai.

2. Enthung Goreng

Enthung merupakan kepompong ulat pohon jati. Enthung disebut memiliki kandungan gizi tinggi berupa protein, mineral, vitamin, lemak dan karbohidrat yang bermanfaat bagi tubuh.

Enthung juga dipercaya dapat menyembuhkan alergi kulit. Enthung biasanya diolah dengan cara digoreng dan diberi bumbu tambahan seperti bawang putih, garam, hingga bumbu kecap.

3. Kelelawar Goreng

Sesuai namanya, bahan utama dari kuliner ekstrem ini ialah kelelawar. Sebelum digoreng, kelelawar terlebih dahulu dibakar di atas arang untuk dibersihkan bulu-bulunya.

Setelah itu kelelawar diberi bumbu dan diungkep untuk kemudian digoreng. Pada umumnya cara penyajian kuliner ekstrem ini dilengkapi dengan nasi hangat serta sambal khas Jawa Timuran.

Kuliner ekstrem ini sudah dikenal dan menjadi santapan masyarakat di Desa Gayam, Mojoroto, Kediri sejak 1985.

4. Jangkrik Goreng

Jangkrik merupakan serangga yang pada umumnya dijadikan pakan ikan dan burung. Namun, jangkrik bisa diolah menjadi santapan lezat di Mojokerto.

Makanan yang diolah dengan cara digoreng ini disebut memiliki berbagai khasiat. Sebab memiliki kandungan protein.

Tak heran jika masyarakat di negara-negara maju juga telah menjadikan sejenis serangga sebagai alternatif makanan. Selain bermanfaat, budidaya serangga yang mudah dan ramah lingkungan juga menjadi alasan olahan makanan dari serangga disukai masyarakat.

5. Botok Tawon

kuliner ekstrem ini menggunakan tawon atau lebah sebagai bahan utamanya. Selayaknya botok pada umumnya, botok tawon dibungkus daun pisang dengan isian tawon atau lebah muda beserta sarangnya.

6. Krengsengan Bekicot

Bekicot atau siput menjadi olahan terkenal di daerah Blitar. Cara membuat krengsengan bekicot ialah dengan memasukkan bahan utama yang kemudian dimasak bersama campuran bumbu kacang, kecap dan sedikit cabai sebagai pelengkap.

Meski memiliki rasa yang hampir sama dengan kerang, bekicot memiliki tekstur yang kenyal. Selain diolah menjadi krengsengan, bekicot juga dapat diolah menjadi kerupuk yang renyah.

7. Krengsengan Biawak

Seunik namanya, olahan makanan ini berbahan dasar biawak atau di Jawa Timur disebut dengan nyambik. Biawak dipercaya memiliki berbagai khasiat bagi tubuh, seperti menyembuhkan luka bakar dan penyakit kulit, menyembuhkan asma, menghaluskan kulit, serta memperkuat sistem imun tubuh. Menu makanan ini ada di hampir setiap daerah di Jawa Timur.

8. Rempeyek Laron

Rempeyek pada umumnya berisi kacang-kacangan, teri maupun ebi. Namun masyarakat Madiun memiliki rempeyek laron.

Serangga yang biasanya menyerbu cahaya ini disebut sebagai alternatif makanan dengan kandungan protein tinggi.




(sun/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads