Gubernur Khofifah Indar Parawansa kepincut dengan kerupuk Klenteng Bojonegoro atau yang kerap disebut kerupuk Bangjo. Rasanya yang gurih dan kriuk-kriuk, membuat lidah seakan tak berhenti mengunyah.
Khofifah mengatakan, meski tampilannya sederhana, kerupuk Bangjo memiliki rasa yang spesial. Kerupuk ini cocok digunakan teman makan.
"Tampilannya boleh sederhana. Tapi, soal rasa kerupuk klenteng bangjo dari Bojonegoro ini sangat spesial. Dijamin, kriuk, lezat, dan gurih sehingga cocok buat pendamping saat makan," kata Khofifah di instagramnya @Khofifah.ip yang dilihat detikJatim, Minggu (26/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, kerupuk ini juga merupakan kuliner legendaris dari Bojonegoro. Diketahui, kerupuk Bangjo sudah ada sejak 1929. Usaha ini milik pasangan suami istri Tan Tjiem Liem dan Oci Hay Nio. Lokasinya tak jauh dari Klenteng Hok Swie Bio, tepatnya di depan lampu lalu lintas atau yang biasa disebut Bangjo.
Cara pembuatan kerupuk ini juga masih mempertahankan cara tradisional. Kerupuk digoreng di atas sebuah tungku besar yang terbuat dari batu bata. Sementara bahan bakarnya yakni sebuk kayu.
Sedangkan wajan penggorengannya pun ada dua, satu untuk memanaskan kerupuk menjadi setengah matang, lalu dipindah ke wajan dua untuk mematangkan kerupuk hingga mengembang sempurna.
Untuk itu, Khofifah merekomendasikan kerupuk ini sebagai oleh-oleh jika mampir ke Bojonegoro. Untuk harganya pun cukup terjangkau. 1 kilogram kerupuk dihargai Rp 35 ribu.
"Fyi, kerupuk ini adalah salah satu kuliner legend asal Jawa Timur karena sudah diproduksi sejak tahun 1929. Jadi, kalau ke Bojonegoro, jangan lupa cicipi dan jadikan kerupuk ini sebagai oleh-oleh untuk orang tersayang," pungkas Khofifah.
(hil/fat)