Namanya durian lato-lato persis dengan sebutan permainan anak-anak yang kini tengah viral. Dinamakan begitu karena bentuknya yang kecil seukuran kepalan tangan orang dewasa.
Tapi jangan salah, meski bentuknya kecil, rasa durian lato-lato ini punya rasa rasa yang manis, legit, creamy serta dagingnya tebal.
"Warga sekitar menamakan durian lato-lato karena bentuknya kecil," kata Faisal Afis, petani durian lato-lato kepada detikJatim, Kamis (26/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Durian ini diketahui tumbuh di lereng Gunung Semeru tepatnya Desa Wonokerto, Kecamatan Gucialit, Lumajang. Biasanya, durian ini dipanen setelah masak di pohonnya.
![]() |
Saat panen seperti saat ini, penikmat durian lato-lato bahkan rela datang langsung untuk membelinya ke petaninya. Tak hanya dari Lumajang, penikmatnya bahkan ada yang rela datang dari luar daerah.
"Saya lagi membeli durian lato-lato. Kelebihan durian ini rasanya manis ada pahitnya serta creamy dan harganya terjangkau " ujar pembeli durian lato-lato, Usman Arifin.
Harga satu buah durian lato-lato, petani biasanya menjualnya mulai Rp 17 ribu hingga Rp 25 ribu tergantung ukuran dan kualitasnya. Penasaran dengan durian lato-lato, tak ada salahnya dicoba, ya.
(abq/fat)