Bosan dengan kuliner masa kini? Tak ada salahnya menjajal menu tradisional. Salah satunya botok jamur tiram dan tawon di Kabupaten Mojokerto. Selain nikmat, kuliner yang satu bisa menjadi obat rindu masakan kampung.
Kuliner unik itu bisa dijumpai di Warung Botok Mbak Parti, Dusun Sumber, Desa Sumberjati, Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Tempat makan ini berjarak 22 Km dengan waktu tempuh sekitar 38 menit menggunakan mobil dari Kota Mojokerto.
Namun, untuk menemukannya cukup mudah karena sudah terdaftar di Google Maps dengan nama Bothok Tawon Mbak Narti. Menuju ke warung ini, detikers mendapatkan bonus panorama alam Pegunungan Anjasmoro yang eksotik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warung Botok Mbak Parti dikelola pasangan Suparti (32) dan Sugi (40). Semula mereka hanya berdagang rujak sejak 6 tahun lalu. Sekitar 4 tahun lalu, Suparti menambah dagangannya dengan membuat botok tawon dan jamur tiram.
"Resepnya sudah turun temurun. Jadi, saya belajar dari ibu saya untuk membuat botok tawon," kata Suparti saat berbincang dengan detikJatim di warungnya, Sabtu (7/1/2023).
Bagi keluarga Suparti, botok jamur tiram maupun botok tawon sudah menjadi makanan sehari-sehari. Sebab bahan untuk dua masakan tradisional itu didapat dari hutan di sekitar tempat tinggal mereka. Ibu dua anak ini biasa membeli sarang tawon dan madu dari para pemburu.
Sarang tawon yang di dalamnya banyak larva atau anak tawon lebih dulu direbus sekitar 15 menit. Sehingga sarang tawon meleleh dengan sendirinya menyisakan larva. Barulah larva tawon yang sudah matang dibumbui dengan bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, cabai, garam, gula, santan kelapa, serta parutan kelapa yang agak muda.
Botok tawon buatan Suparti disajikan dengan dibungkus daun pisang. Rasa nikmatnya tak diragukan lagi. Botok yang satu ini kaya akan rasa gurih dan sedikit pedas. "Sekali masak 20-30 botok laku semua. Karena banyak yang pesan. Botok tawon kan proteinnya tinggi," terangnya.
![]() |
Bumbu yang sama digunakan Suparti untuk membuat botok jamur tiram. Irisan jamur terasa kenyal dan segar bercampur dengan bumbu yang gurih dan sedikit pedas. Parutan kelapa membuat botok jamur kian gurih.
Nikmatnya menyantap menu ini kian sempurna ditutup dengan segelas es dawet atau es cincau. Suparti menggunakan gula merah sebagai pemanisnya sehingga aman di tenggorokan. Penggunaan santan di es dawet menciptakan rasa legit dan gurih.
Warung Botok Mbak Parti ternyata juga menyediakan aneka jenis botok dan pepes. Yaitu botok bandeng, jeroan ayam, simbukan, bunga pepaya atau ontong, daun temu kunci, tahu dan tempe, serta pepes pindang, klotok, lele, wader dan udang.
Harganya pun sangat ramah di kantong. Sebab setiap botok dan pepes hanya Rp 3 ribu. Segelas es dawet hanya Rp 3 ribu, sedangkan es cincau hanya Rp 2 ribu. "Semua botok dan pepes harganya sama Rp 3 ribu per bungkus supaya menjualnya simpel," jelasnya.
Khusus botok berisi ikan, Suparti menambahkan kunyit dan cabai merah di bumbunya untuk menghilangkan aroma amis. Sedangkan bumbu pepes menggunakan kunyit, lengkuas, jahe, bawang merah dan putih, daun jeruk purut, kemiri dan cabai merah.
Bagi detikers yang penasaran dengan botok tawon buatan Suparti, disarankan lebih dulu memesan dengan menghubungi nomor 0813-3682-6109. Sebab kuliner langka ini yang paling cepat habis. Sedangkan botok dan pepes jenis lainnya rata-rata terjual 15 bungkus per hari.
Penikmat botok dan pepes buatan Suparti ternyata tak hanya masyarakat sekitar Desa Sumberjati. Pembeli datang dari Kecamatan Gedeg, Dlanggu, Sooko hingga Kabupaten Jombang. Banyak pula pembeli yang mampir ketika jam makan siang sembari melepas lelah.
"Biasanya banyak orang ngetrail dan gowes mampir makan siang di sini," tandasnya.
Ikuti berita menarik lainnya di Google News
(abq/fat)