.webp)
Sup Kimlo disebut-sebut hidangan berasal dari Tiongkok. Sup ini dikenal cocok disajikan saat musim hujan. Bahkan dianggap sebagai obat di kala seseorang mengalami flu. Jika flu sudah menyerang, kimlo bisa jadi makanan pilihan dengan isian lengkap yang mengenyangkan.
Aroma kuah kimlo menggugah selera. Rasanya gurih dengan aroma harum yang meruar. Apalagi jika disantap dalam kondisi hangat, hidung dan dada rasanya langsung plong, lega. Sangat cocok dikonsumsi penderita flu yang kerapkali disertai malas makan nasi.
Kimlo berkuah ini dibawa ke Jawa Tengah dan Jawa Timur oleh saudagar dan populer di kawasan Pecinan Jawa pada akhir abad ke-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maradhita, pengusaha catering asal Blitar mengaku menu favorit keluarga besarnya ini dikenalkan sang eyang yang berasal dari Jawa Tengah. Bumbu dan isiannya, diracik persis dengan masakan Tiongkok.
"Eyang putri saya yang mengenalkan masakan ini. Dulu ketika saya tanya, katanya makanan Tiongkok. Sampai sekarang saya tidak ubah bumbu dan isiannya. Yang pasti jadi halal karena kaldunya ayam. Dan pelanggan catering saya banyak yang suka," tutur pemilik IG @auliakitchen kepada detikJatim, Kamis (15/12/2022).
Bumbu masakan ini memang sangat simpel. Hanya bawang putih digeprek lalu digoreng memakai margarin. Lalu dimasukkan kaldu ayam yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Bagi penyuka pedas, bisa ditambahkan merica dan pala. Namun itu tergantung selera.
Lalu isiannya terdiri dari ayam suwir, bakso, telur puyuh dan sosis. Kemudian sayurnya wortel, dilengkapi jamur kuping, jamur es dan kembang tahu. Jangan lupa citarasa khas kimlo didapatkan dari bunga sedap malam yang diikat simpulnya.
"Awalnya beberapa pelanggan juga heran, emang enak dikasih bunga sedap malam? Emang nggak pahit? Tapi setelah saya kirimi tester, ternyata mereka suka," ungkap ibu dua putra ini.
"Isiannya banyak, bikin kenyang. Kuahnya juga segar, jadi sangat cocok untuk orang yang lagi drop kondisinya. Karena biasanya malas makan nasi dan pengen yang seger-seger," aku Lia, pelanggan setianya.
(fat/fat)
