Soto Kanigoro, Babat Empuk Direndam Kuah Santan Nikmat Tiada Duanya

Soto Kanigoro, Babat Empuk Direndam Kuah Santan Nikmat Tiada Duanya

Erliana Riady - detikJatim
Kamis, 27 Okt 2022 09:50 WIB
Soto Kanigoro, Babat Empuk Direndam Gurihnya Kuah Santan
Soto Kanigoro, kuah santan rasanya gurih (Foto: Erliana Riady/detikJatim)
Blitar -

Musim hujan seperti saat ini paling nikmat jika menyantap makanan berkuah santan. Dan Soto Kanigoro bisa menjadi pilihan.

Babat sapinya yang empuk, direndam kuah gurih santan, nikmatnya kian terasa. Slurrpp! Soto Kanigoro sudah terkenal kenikmatan rasanya sejak awal buka tahun 1980an.

Potongan babat sapinya yang cukup besar, namun sekali lumat langsung bisa ditelan. Proses memasak yang cukup lama, membuat tekstur babat sapi di Soto Kanigoro ini sangat lembut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Babat sapi ini akan disajikan bersama jeroan lainnya. Dalam rendaman kuah santan yang gurih, merupakan kombinasi yang pas disantap saat cuaca dingin di musim hujan. Banyak yang mengakui, kuah santan Soto Kanigoro nagihi.

"Kuah itu yang membedakan Soto Kanigoro dengan soto babat lainnya. Proses pemilihan bahan dan proses memasak agar gurih kuah terjaga rasanya, itu faktor penting di usaha yang dirintis orang tua saya. Itu kami konsisten kami jaga," kata Boy Eko Nugroho, sang pemilik kepada detikJatim, Kamis (27/10/2022).

ADVERTISEMENT

Dalam sehari, tak kurang 40 Kg babat sapi dimasak menjadi soto. Warung sederhana di barat Kantor Pemkab Blitar di Kanigoro ini tak pernah sepi pembeli. Mulai buka pukul 07.00 - 21.00 WIB, silih berganti pelanggan datang untuk menikmati semangkuk soto santan ini.

"Anak saya itu suka saya ajak makan di sini. Kalau misal saya bungkus dibawa pulang, dia bisa membedakan ini kuah Soto Kanigoto atau bukan. Pasti dia bilang, kok rasanya gak sama," ujar Layla, pembeli dari Sutojayan.

Soal kuah santan Soto Kanigoro, tak hanya Layla yang mengakuinya. Kakok, seorang pembeli dari Yogya juga mengatakan kuah santan Soto Kanigoro istimewa rasanya. Campuran gurih karena kental santan dan rempahnya kuat terasa. Babatnya juga dimasak dengan tekstur pas, tidak terlalu kenyal.

"Jadi misal kita bawa pulang, rasanya nggak akan berubah ketika dikonsumsi dalam kondisi dingin. Itu selera ya...ada yang tidak suka makanan panas. Tapi lebih nikmat dan sedap kalau dihangatkan dulu," pungkasnya.




(fat/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads