Jatuh Bangun Putut Berburu ke Luar Kota hingga Sembelih Kuda Sebelum Disate

Jatuh Bangun Putut Berburu ke Luar Kota hingga Sembelih Kuda Sebelum Disate

Charolin Pebrianti - detikJatim
Rabu, 28 Sep 2022 13:11 WIB
Sate kuda Ponorogo
Putut Wibisono saat membakar sate kuda. (Foto: Charolin Pebrianti/detikJatim)
Ponorogo -

Kuliner sate kuda di Ponorogo diminati masyarakat karena dipercaya mengandung sejumlah khasiat untuk kesehatan. Meskipun demikian, tak mudah untuk mendapatkan kuda sesuai dengan kebutuhan warung. Pemilik warung sate kuda di Ponorogo harus jatuh bangun berburu kuda ke luar kota sebelum disembelih sendiri lalu disate.

Pemilik warung sate kuda, Putut Wibisono mendapatkan kuda dari koneksinya. Biasanya ia membeli kuda dari luar kota. Terakhir, Putut membeli kuda dari Gresik. Dia mendatangkan kuda hidup lalu diangkut pikap.

Sesampainya di Ponorogo, Putut menyembelih sendiri kuda tersebut dengan dibantu dua orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sengaja membeli kuda afkir, karena lebih murah dibanding kuda produktif," tutur Putut kepada detikJatim, Selasa (27/9/2022).

Putut menambahkan, untuk satu ekor kuda produktif biasanya dihargai sekitar Rp 20 juta hingga Rp 25 juta per ekor. Sedangkan kuda afkir harganya hanya Rp 15 juta per ekor.

ADVERTISEMENT

"Namanya usaha selalu cari untung, jadi saya beli kuda afkir,"terang Putut.

Biasanya, saat stok daging kudanya menipis, Putut langsung menghubungi rekan-rekannya yang memiliki kuda afkir. Tujuannya, untuk mendapatkan kuda yang pas.

"Beda sama kambing dan sapi, punya uang bawa ke pasar pasti ada yang jual. Kalau kuda, meski punya uang kalau tidak ada koneksi ya susah beli kuda," papar Putut.

Sejak tahun 2007 hingga sekarang, Putut mengaku beruntung. Koneksinya dalam jual beli kuda tetap ada hingga saat ini. Sehingga, dia tidak kesulitan mencari kuda hidup.

"Biasanya saya hubungi dulu teman-teman saya yang penghobi kuda, baru kalau ada yang cocok, saya datangi. Lihat kudanya oke, baru saya bawa ke Ponorogo pakai pikap," imbuh Putut.

Setelah deal harga dengan pemilik kuda, lanjut Putut, kuda dalam keadaan hidup itu dibawa ke Ponorogo. "Saya bawa sendiri ke Ponorogo, terus saya sembelih di sini," pungkas Putut.




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads