Pecel Pitik, Sajian yang Selalu Ada di Upacara Suku Using Banyuwangi

Pecel Pitik, Sajian yang Selalu Ada di Upacara Suku Using Banyuwangi

Ardian Fanani - detikJatim
Rabu, 06 Jul 2022 07:58 WIB
kuliner banyuwangi
Pecel Pitik (Foto: Ardian Fanani/detikJatim)
Banyuwangi -

Banyuwangi dikenal dengan kekayaan budayanya. Beragam upacara adat di sana masih eksis dan tetap dilestarikan. Tiap agenda upacara adat di Banyuwangi juga tak terlepas dari sajian khas. Salah satunya Pecel Pitik.

Kuliner Pecel Pitik tak pernah tertinggal dalam tiap upacara adat. Kuliner ini sangat sakral hingga digunakan menjadi suguhan wajib dalam seluruh kegiatan upacara adat suku Using Banyuwangi.

Namanya memang Pecel, namun pecel di sini bukan seperti pada umumnya yang biasa dikenal masyarakat Jawa Timur, yang terbuat dari bumbu kacang. Pecel di sini berbahan utama ayam kampung muda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ayam kampung itu kemudian dipanggang secara utuh di perapian. Jika telah matang, ayam disuwir-suwir. Lantas dibumbui dengan berbagai rempah seperti kemiri, cabai rawit, terasi, daun jeruk, dan gula. Lalu dicampur dengan parutan kelapa muda yang telah diberi bumbu.

Ketua adat Suku Using Desa Kemiren Kecamatan Glagah, Suhaimi mengatakan bahwa pecel pitik adalah kuliner sakral bagi suku Using. Nama pecel pithik berasal dari filosofi 'kang diucel-ucel saben dinane ingkang apik'.

ADVERTISEMENT

"Artinya bahwa apa yang dilakukan warga akan mengarah pada sesuatu yang layak atau baik," ujarnya kepada detikJatim, Rabu (6/7/2022).

Pecel Pitik disajikan dengan nasi putih yang berbentuk tumpeng. Bentuk tumpeng memiliki filosofi untuk mengangkat derajat manusia.

"Biasanya disertai dengan nasi berbentuk tumpeng. Dan sebagian lagi ditambahi dengan tumpeng serakat yang isinya adalah sayur mayur matang," tambahnya.

Dalam proses pembuatannya, orang yang membuat Pecel Pitik diyakini tak boleh banyak bicara. Selain itu, saat memasak sebaiknya dalam keadaan suci dan tidak boleh mencicipi makanan sebelum ritual adat (selamatan) dimulai.

Sementara itu, kuliner Pecel Pitik mulanya disajikan sebelum masa tanam dan panen sebagai bentuk syukur dan doa kepada Tuhan.

"Pecel pitik juga selalu hadir di tradisi ritual Barong Ider Bumi, Tumpeng Sewu, serta doa kirim leluhur di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah," tambahnya.

Seiring dengan perkembangan jaman, pecel pitik tidak mudah untuk ditemui. Pecel pitik kini hanya bisa ditemui pada acara festival budaya yang diselenggarakan pemerintah, maupun rumah makan yang tersebar di sekitar desa Kemiren.

Jika Anda penasaran rasanya, namun sedang jauh dari Banyuwangi, jangan khawatir. Anda pun bisa membuatnya sendiri di rumah, berikut resepnya.

Resep Pecel Pitik

Bahan-bahan :

1 ekor ayam kampung ukuran sedang (diutamakan jangan terlalu tua dan belum pernah bertelur)

Bumbu Pecel:
1/2 butir kelapa sedang (jangan terlalu tua)
4 siung bawang putih
4-5 siung bawang merah
1 genggam kacang tanah goreng
1 ruas jari kencur
2 lembar daun jeruk
6 buah cabe rawit
Terasi secukupnya
Gula + garam secukupnya

Cara membuat:

Bersihkan ayam yang sudah dibelah bagian dada dan cuci dengan bersih kemudian bakar hingga matang (lebih enak pakai bara). Cara pembakaran bisa menggunakan penjepit alat bakar atau bisa dengan kayu/bambu yang ditusukkan di kedua sisi daging yang telah dibelah dadanya. Bila ingin mendapatkan daging yang empuk, sebelum dibakar bisa dikukus dahulu atau balur dengan parutan nanas kemudian dibakar.

Goreng cabe rawit, bawang merah, bawang putih, kencur, terasi (bisa juga dibakar). Kemudian uleg kacang, bahan bumbu yang sudah digoreng, daun jeruk, garam, dan gula. Lalu campur dengan kelapa muda parut, ditambah air secukupnya dan diaduk hingga rata.

Penyajian:

Suwir-suwir ayam dan campur dengan bumbu pecelnya, bisa ditambah kemangi dan timun untuk bila suka.

Selamat mencoba...



Hide Ads