Lebaran sebentar lagi. Setiap rumah atau keluarga pasti menyiapkan kue ringan sebagai sajian menyambut sanak keluarga dan handai taulan yang datang bersilaturrahmi.
Salah satu sajian yang menarik untuk dicoba yakni rengginang. Bukan rengginang biasa. Tapi rengginang cumi khas Situbondo. Seperti apa?
Rengginang adalah kudapan ringan sejenis kerupuk tebal yang terbuat dari beras ketan. Lalu dibentuk bulat dan dikeringkan dengan cara dijemur di bawah panas matahari. Untuk menikmatinya harus digoreng dulu. Kkrriuuuk!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, di Situbondo rasa rengginangnya berbeda dengan umumnya. Namanya Rengginang Cumi. Apakah berasal dari ikan cumi-cumi atau sotong yang digoreng ? Bukan. Tapi hanya cita rasanya.
Rengginang cumi khas Situbondo ini dihasilkan dari kawasan yang memang jadi sentra rengginang. Yakni Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, Situbondo. Sekitar 10 km dari kota.
![]() |
Sama seperti rengginang lazimnya, rengginang cumi terbuat dari ketan yang dikeringkan. Hanya saja, proses pembuatannya rengginang itu diberi cairan hitam atau tinta yang keluar dari cumi-cumi.
Bukan cuma cairannya. Tapi juga daging cumi-cumi yang dihaluskan. Selanjutnya dicampur bawang putih, garam, dan perasa. Bahan-bahan itu lantas dicampurkan dengan beras ketan yang sudah masak.
Setelah tercampur, lantas dibentuk bulatan-bulatan. Proses selanjutnya, adonan rengginang yang sudah terbentuk dan berwarna hitam pekat itu lantas dikeringkan di bawah terik matahari selama beberapa hari.
"Rengginang cumi merupakan inovasi warga sini. Karena daerah sini kan memang dekat laut dan menghasilkan produk laut," jelas Miftah, salah seorang produsen rengginang Desa Grlung, saat berbincang dengan detikJatim, Sabtu (30/4/2022).
Ia mengimbuhkan pada hari-hari biasa, permintaan akan rengginang memang sudah banyak. Baik untuk oleh-oleh di toko makanan khas, maupun kebutuhan masyarakat lokal.
"Menjelang Lebaran, permintaan selalu meningkat. Biasanya untuk disajikan ke tamu-tamu di rumah saat silaturrahmi Lebaran," terang Miftah.
Menurutnya, permintaan dari luar daerah bahkan luar pulau juga meningkat tajam. Belum lagi suplai untuk toko pusat oleh-oleh. Apalagi, Situbondo merupakan perlintasan jalur Pantura.
"Karena rengginang ini kan bukan saja disukai orang dari suku Madura atau Jawa. Tapi hingga orang luar Jawa. Sebagai camilan," kata Fitri, seorang produsen rengginang lainnya.
(iwd/fat)