Kopi Bathok, Perpaduan Kopi dan Air Kelapa Nikmat Diseruput Usai Tarawih

Kopi Bathok, Perpaduan Kopi dan Air Kelapa Nikmat Diseruput Usai Tarawih

Ainur Rofiq - detikJatim
Senin, 04 Apr 2022 20:41 WIB
Kopi Bathok
Kopi Bathok (Foto: Ainur Rofiq/detikJatim)
Bojonegoro -

Di kota minyak Bojonegoro, ada minuman kopi yang menjadi favorit masyarakat. Namanya Kopi Bathok. Kopi ini dijual salah satu warga di wilayah Bojonegoro bagian barat, lokasinya tak jauh dari perbatasan Ngawi atau tepatnya di Desa Ngraho/Ngraho, Bojonegoro.

Meski kedai ini hanya menjual wedang kopi, tapi minuman racikan perempuan muda yang satu ini wajib dicoba para penggemar kopi. Di sini, kopi disuguhkan dengan cangkir dari tempurung kelapa. Selain itu, air seduhan kopi juga menggunakan air kelapa.

Sang penjual, Afni (38) mengatakan, proses pembuatannya terbilang cukup mudah. Pertama, air kelapa dicampur bubuk kopi dan gula sesuai selera, lalu direbus hingga mendidih sambil diaduk perlahan. Tujuannya, agar bau khas kelapa dan kopi menyatu dalam aroma yang bisa memikat para penikmatnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah mendidih, kopi dituangkan pada tempurung atau bathok kelapa. Barulah kopi siap disajikan pada para pelanggan.

"Kopi Bathok ini airnya bukan air putih yang digunakan, tetapi kita pakai air kelapa 100 persen air kelapa. Kita campur dengan kopi dan gula lalu kita rebus hingga mendidih," jelas Afni kepada detikJatim, Senin (4/4/2022).

ADVERTISEMENT

Warung Kopi Bathok ini bisa dijumpai setiap hari di rumah sekaligus kedainya yang berada di pinggir jalan raya Kecamatan Ngraho-Luwihaji. Keberadaan warung ini ternyata sudah cukup lama. Untuk pelanggannya kebanyakan kawula muda hingga orang tua.

"Lima tahun jualan di sini, alhamdulillah pelanggan sudah banyak, ada kawula muda, wong sepuh. Kalau Ramadan buka biasa dari sore hingga malam nanti. Kebanyakan, kalau habis tarawih ramai juga," ujar Afni.

Untuk satu cangkir kopi, penjual kopi yang asli kelahiran Medan ini membandrol harga Rp 3 ribu saja. Saban hari, ia berjualan kopi bersama suaminya Lukman untuk mencukupi kebutuhan serta membantu perekonomian keluarga.

Salah satu pelanggan kopi Bathok ini, Sutikno (45) mengaku hampir tiap hari menyempatkan diri meminum Kopi Bathok.

"Hampir tiap hari ngopi di sini. Racikan kopi serta airnya memang beda rasanya. Apa lagi cangkirnya bathok, kalau Ramadan biasanya aku malam kalau ngopi di sini, enak banget," ujar Sutikno.

Senada dengan Sutikno, Pandi warga Sugihwaras, Ngraho menuturkan, kopi ini memiliki cara penyajian yang berbeda. "Setahu aku, kopi bathok ini mungkin baru satu-satunya ada di Bojonegoro, bahkan di Indonesia. Karena pakai bathok dan air kelapa," ujar Pandi.

Sementara itu, bagi yang bukan pecinta kopi, diharapkan mencoba sedikit dulu. Sebab, jika tidak terbiasa awalnya akan ada yang aneh atau sensasi tidak nyaman di perut. Namun, setelah kedua atau ketiga kalinya menikmati kopi ini, dijamin akan ketagihan dan pasti datang lagi ke sini.




(hil/fat)


Hide Ads