Banyuwangi Gandeng Start-Up 'Kang Duren' Bangkitkan Kejayaan Durian Merah

Banyuwangi Gandeng Start-Up 'Kang Duren' Bangkitkan Kejayaan Durian Merah

Ardian Fanani - detikJatim
Jumat, 18 Mar 2022 19:08 WIB
durian merah banyuwangi
Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi -

Pelestarian dan eksistensi durian merah terus dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi. Melalui program Aksi Pelestarian Durian Banyuwangi (Si Tari Dubang), Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi menggandeng start-up Kang Duren, untuk mempromosikan durian khas Banyuwangi.

Kang Duren adalah salah satu startup yang fokus pada pembangunan ekosistem dan memajukan para petani durian. Difasilitasi pemkab, para petani Songgon menandatangani MoU dengan Start Up Kang Duren untuk pengembangan pemasaran marketing online.

"Durian Banyuwangi dikenal dengan kelegitan rasanya. Selama ini penghasil buah durian lokal Banyuwangi terbatas hanya sentra saja dan masih belum ada pemasaran yang terintegrasi di marketplace. Karena itu, kita menggandeng start-up Kang Duren untuk memperluas pasar durian unggul asli Banyuwangi," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Jumat (18/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dengan kerjasama ini, kami harap bisa meningkatkan pendapatan para petani durian di sini. Dan menjadi tugas petani dan Dinas Pertanian untuk meningkatkan produksinya untuk menjaga ketersediaan durian," kata Ipuk.

Sebagai salah satu daerah penghasil durian nusantara, Banyuwangi memiliki berbagai varietas durian unggul, seperti durian merah, Balqis, Banteng, Kepodang, Gandrung, Blambangan, Tawang Alun, durian boneng, mentega, orange, pink, kasur, dan masih banyak lainnya. Semua jenis durian tersebut memiliki keunggulan spesifik yang tidak dimiliki varietas durian di daerah lain.

ADVERTISEMENT

Kerjasama ini dilakukan dalam bentuk MoU, antara komunitas petani durian Songgon dengan Start Up Kang Duren untuk pengembangan pemasaran marketing online, di Grand Gumuk Candi Songgon.

"Ini merupakan bagian dari program Si Tari Dubang. Selama ini, penghasil buah durian lokal Banyuwangi terbatas hanya sentra saja dan masih belum ada pemasaran yang terintegrasi dengan marketplace startup durian. Makanya kita menggandeng start-up Kang Duren," ujar Ilham Juanda, Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi kepada detikJatim.

Nama durian merah diakuinya meredup, hal ini seiring dengan persaingan antar varietas durian introduksi dan dampak perdagangan bibit seperti durian Montong, Bawor, Musangking dan lain-lain. Tak hanya itu, beberapa musim durian merah tak berbuah.

"Oleh karena itu melalui program ini, kita ingin kembali meraih kejayaan durian merah Banyuwangi," tegasnya.

Ilham menambahkan, selain menggandeng start-up Kang Duren, Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi juga melakukan identifikasi dan pendaftaran varian durian lokal unggul lainnya; perlindungan pohon induk durian unggul; penangkaran dan pengembangan pembibitan durian lokal unggul; pengembangan kampung durian dan rumah kreasi serta pengembangan pemasaran baik online dan marketing.

"Jadi kami bergerak dari mulai dari hulu dan hilir. Program ini terbukti memberikan solusi peningkatan populasi tanaman durian lokal dari 100.462 pohon pada tahun 2017 menjadi 114.782 pohon pada tahun 2021. Ini tersebar di Kabupaten Banyuwangi," pungkasnya.

Sementara itu, CEO Start-up Kang Duren, Zulfikri mengapresiasi langkah Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi yang berani membuka keran pasar digital marketing dalam pemasaran durian lokal khususnya durian merah Banyuwangi.

"Tentu ini merupakan langkah berani Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi membuka pasar digital untuk menembus Market secara online. Karena banyak juga problem mulai dari persoalan harga pasar dan panen yg tidak menentu. Tugas Kang Duren nanti bagaimana mempersentasikan durian merah dan durian lokal Songgon, termasuk histori dari durian Songgon," tambahnya.

Diakui jika produksi dan ketersediaan durian merah Banyuwangi saat ini belum bisa mengimbangi permintaan pasar. Sehingga dikhawatirkan menimbulkan kekecewaan penikmat durian. Namun dibalik itu, durian merah sudah memiliki 'pamor' di pasar durian di Indonesia.

"Kenyataan duren merah belum bisa mengimbangi permintaan pasar. Makanya dikhawatirkan menimbulkan kekecewaan customer. Makanya saat sudah saatnya mengejar pamor durian merah dengan program pertanian yang digagas Dinas," tambahnya.

Namun sebenarnya, durian lokal Banyuwangi ini tak kalah dengan durian terbaik di nusantara. Dirinya membuktikan saat berkunjung di Songgon saat ini, banyak durian lokal yang seharusnya tak kalah Nikmat dibandingkan dengan durian Musangking, Monthong maupun lainnya.

"Jujur, di Kang Duren banyak customer tanya durian Songgon gak masuk Jakarta? 2 tahun lalu kami mencari durian Songgon belum berhasil menemui jejaring disini. Setelah saya coba terbukti kualitas memang baik sebenarnya bukan layak lagi, tapi memang nikmat dan legit, tak kalah dengan durian lain," pungkasnya.

Banyuwangi memang salah satu daerah penghasil durian di Indonesia yang utamanya terkenal dengan durian merah. Populasi tanaman durian di kabupaten Banyuwangi sebanyak 114.782 pohon atau setara dengan luas 1.147 hektar dengan produksi sebesar 14.754 ton per tahun. Sentra durian pun tersebar di beberapa kecamatan di Banyuwangi, diantaranya Songgon, Glagah, Licin, Kalipuro, Glenmore dan Kalibaru.




(fat/fat)


Hide Ads