Chef Chandra Buka-bukaan Resep hingga Tips Sajikan Daging Sapi Australia

Chef Chandra Buka-bukaan Resep hingga Tips Sajikan Daging Sapi Australia

Esti Widiyana - detikJatim
Rabu, 16 Feb 2022 08:45 WIB
Daging sapi Australia
Sajian hidangan mewah (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Celebrity Chef Chandra Yudasswara buka-bukaan tips menyajikan aneka hidangan mewah berbahan dasar daging sapi Australia. Penasaran?

Chef Chandra mengatakan daging sapi Australia masih jarang digunakan untuk menghidangkan makanan. Padahal, daging sapi Australia memiliki tekstur yang empuk dan juicy.

Untuk itu, dia sengaja menyajikan sejumlah resep daging sapi untuk memberi tambahan referensi baru soal daging sapi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau yang main course highlightnya tentang Australian beef. Seperti biasa, jadi Meat and Livestock Australian (MLA) ini introducing beberapa cuts yang bisa dijadikan referensi baru untuk bikin menu," kata Chef Chandra di Westin Hotel Surabaya, Rabu (16/2/2022).

Di kesempatan ini, Chef Chandra juga mengkampanyekan peta pembagian daging yang terdapat pada struktur tubuh sapi Australia. Termasuk, treatment saat akan melakukan pengolahan.

ADVERTISEMENT
Daging sapi AustraliaDaging sapi Australia Foto: Esti Widiyana

"Daging itu kan ada mappingnya, bagian atas lebih lembut, bagian tengah harus ada treatment, bagian bawah butuh proses mediatornya air atau liquid, itu yang ingin kita highlight," ujarnya.

Saat ditanya perbedaan antara daging sapi lokal dan sapi Australia, Chandra menyebut pada rentetan proses. Mulai pemotongan di peternakan, pengemasan, dan kebersihannya saat sampai di tangan pembeli.

Hal itulah yang memengaruhi kualitas daging sapi Australia. Tingkat kelembutan daging asal negara kincir angin juga berbeda jika dibandingkan dengan daging sapi lokal.

"Kalau Australian (beef) kan dia dari dipotongnya, packagingnya, keeping storage-nya benar-benar safety dan halal juga," tambahnya.

Daging sapi AustraliaDaging sapi Australia Foto: Esti Widiyana

Seperti pada menu appetizer, terdapat perpaduan antara sea urchin dan Australian oyster blade on shrimp dan crab vsop bisque risotto.

"Jadi memang appetizernya itu kita kombinasi risotto sama flank. Sebetulnya yang disajikan hari ini itu bagian oyster blade. Jadi, itu bagian yang dekat dengan tanderloin," ujarnya.

Karakter dari oyster blade disebut memiliki keunikan tersendiri. Sebab, bentuknya yang tidak lurus atau sejajar, sama seperti tanderloin. "Jadi, dia (oyster blade) itu ada pertemuan daging, terus ada silver skin di (bagian) middle," katanya.

Chandra menyebut, bagian daging selain tanderloin dan sirloin bisa digunakan sebagai steak."Nah, itu sebenarnya yang mau saya highlight hari ini, itu alternatif membuat steak tanpa menggunakan tanderloin," ucapnya.

Sementara Chief Representative MLA Indonesia, Valeska mengatakan, kualitas daging sapi Australia sudah dijaga secara konsisten. Sejak proses di peternakan hingga ke tempat pemotongan.

"Jadi, sangat konsisten. Misalnya, bagian (daging) ini dengan potongan seperti ini dan sampai minggu depan tetap sama serta sesuai ekspektasi. Melalui dinner dan event ini, kami mempromosikan, mengedukasi masyarakat dan komunitas dan komunitas chef. Sehingga bisa mengolah daging sapi Australia dalam berbagai makanan," jelasnya.

Di Surabaya sendiri, daging sapi Australia sudah banyak ditemui di toko-toko ritel moderen. Dalam penyajian hidangan, pihaknya bekerja sama dengan beberapa hotel untuk memperkenalkan kualitas daging sapi Australia kepada masyarakat.

"Salah satunya, yakni seperti yang diterakan di Westin Hotel. Pada saat valentine juga ada valentine days dinner, tetapi bisa juga (dilakukan) Sabtu-Minggu atau momen lainnya," pungkasnya.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads