Polisi Bantu Evakuasi Barang dan Pulihkan Trauma Anak Pengungsi Semeru

Polisi Bantu Evakuasi Barang dan Pulihkan Trauma Anak Pengungsi Semeru

Nur Hadi Wicaksono - detikJatim
Selasa, 25 Nov 2025 23:15 WIB
Proses evakuasi barang milik warga terdampak erupsi Semeru. Pemulihan anak pengungsi Semeru dari trauma bencana.
Proses evakuasi barang milik warga terdampak erupsi Semeru. (Foto: Nur Hadi Wicaksono/detikJatim)
Lumajang -

Upaya evakuasi barang berharga warga terdampak erupsi Gunung Semeru terus dilakukan aparat kepolisian bersama petugas gabungan di Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Hingga Selasa (25/11) ada 33 rumah warga yang barangnya dievakuasi dari zona rawan di Dusun Sumber Sari, Desa Supiturang.

Sulaiman, warga RT 09 RW 04, Dusun Sumber Sari, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada jajaran kepolisian yang telah bekerja tanpa henti membantu warga menyelamatkan barang-barang berharga.

"Kami masyarakat terdampak sangat berterima kasih atas bantuannya. Sudah mengevakuasi barang-barang kami dari awal hingga saat ini," ujar Sulaiman kepada detikJatim, Selasa (25/11).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyebutkan hampir seluruh barang yang masih bisa diselamatkan berhasil dievakuasi. Medan yang sulit membuat warga sangat bergantung pada armada kepolisian.

"Kami membutuhkan armada karena medannya sulit. Mobil-mobil polisi yang bisa masuk " terang Sulaiman.

ADVERTISEMENT

Saat ini, dia bersama keluarganya tinggal sementara di posko pengungsian. Wakapolres Lumajang, Kompol A. Risky Fardian mengatakan bahwa proses evakuasi dilakukan sejak pagi untuk memaksimalkan kondisi cuaca yang masih memungkinkan mobilitas.

"Kami membantu masyarakat mengevakuasi barang-barang dari rumah. Sampai saat ini sudah sekitar 33 rumah yang kita bantu," Wakapolres Lumajang, Kompol A. Risky Fardian.

Menurutnya, anggota kepolisian sudah melakukan 3 kali perjalanan pulang-pergi (PP) pada Selasa untuk memindahkan barang warga ke lokasi aman, baik ke rumah saudara maupun ke hunian tetap. Dia juga menambahkan bahwa hambatan utama saat ini adalah cuaca.

"Biasanya siang hari cuaca mulai mendung dan hujan, sehingga proses evakuasi lebih sulit " terang Kompol Risky.

Polres Lumajang dan Polda Jatim memastikan akan terus berada di lapangan untuk membantu warga terdampak, baik dalam evakuasi, distribusi bantuan, hingga pengamanan wilayah rawan.

Bukan cuma itu, kepolisian juga melakukan upaya pemulihan psikologis bagi anak-anak pengungsi erupsi Gunung Semeru. Peran ini terutama dilakukan oleh Bagian Sumber Daya Manusia (Bag SDM) Polres Lumajang, Polda Jatim.

Proses evakuasi barang milik warga terdampak erupsi Semeru. Pemulihan anak pengungsi Semeru dari trauma bencana.Pemulihan anak pengungsi Semeru dari trauma bencana. (Foto: Nur Hadi Wicaksono/detikJatim)

Kapolres Lumajang, AKBP Alex Sandy Siregar melalui Ketua Tim Psikologi Iptu Purwaningsih menyampaikan bahwa hari pertama pascakejadian menjadi masa yang cukup berat, terutama bagi anak-anak yang ikut merasakan kepanikan orang tua mereka.

"Pada hari pertama setelah kejadian, memang keadaannya anak anak ikut merasakan trauma ," ujar Ketua Tim Psikologi Iptu Purwaningsih kepada detikJatim.

Menurutnya, kondisi darurat membuat anak-anak merasa tidak nyaman berada di pengungsian. Bahkan beberapa kali mereka mengungkapkan keinginan untuk pulang karena suasana rumah jauh lebih membuat mereka tenang.

"Keadaannya seperti ini serba darurat. Mereka kadang-kadang pengin pulang karena di rumah lebih nyaman,"jelas Iptu Purwaningsih.

Meski begitu, Tim Psikologi Bag SDM Polres Lumajang dan Polda Jatim terus berupaya memberikan rasa aman dan nyaman untuk mengurangi ketegangan melalui kegiatan-kegiatan sederhana yang bersifat menghibur.

"Terapi yang kami lakukan ya bermain. Memberikan motivasi, semangat. Kami bantu mereka untuk melupakan sejenak waktu kejadian itu," terang Iptu Purwaningsih.

Di lokasi pengungsian SD Negeri 4 Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, ada 118 warga pengungsi dari Dusun Sumber Sari dan Dusun Gumuk Mas, Desa Supit Urang, Lumajang. Sebagian besar di antaranya adalah keluarga dengan anak-anak yang masih membutuhkan pendampingan emosional pascabencana.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast menegaskan langkah cepat tanggap personel Polda Jatim dan Polres Lumajang di lapangan adalah komitmen Polri dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat terdampak bencana.

"Personel tetap siaga di lokasi-lokasi rawan untuk memberikan peringatan serta memastikan keamanan masyarakat," kata Abast.

Dia juga menambahkan bahwa anggota Kepolisian terus memantau situasi di lapangan dan siap melakukan langkah cepat bila terjadi perubahan kondisi.




(dpe/abq)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads