Empat anggota Polwan Satbrimob Polda Jawa Timur menarik perhatian setelah menampilkan kemampuan terbaik dalam rangkaian peragaan Srikandi Brimob Challenge, di saat peringati HUT ke 80 Brimob.
Mereka adalah Bripda Disa Widayanti, Brigadir Lisa Pricilia, Briptu Jihan Ahmadiyah, dan Bripda Salwa, yang semuanya merupakan personel aktif Sat Brimob Jatim.
Dalam aksi peragaan tersebut, para polwan Srikandi menunjukkan ragam kemampuan taktis, mulai dari menembak, rapling dari ketinggian 25 meter, hingga simulasi penyelamatan sandera. Penampilan ini bagian dari pembinaan kemampuan operasional sekaligus ajang pemilihan tim terbaik dalam kompetisi Brimob Challenge tingkat nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Empat personel Polwan Srikandi tampil menuruni tower setinggi 25 meter menggunakan teknik rapling cepat, lalu melanjutkan manuver melewati obstacle kolong, piramida, hingga anak tangga. Mereka kemudian mensimulasikan pembebasan sandera dari kelompok kriminal dengan dukungan tembakan sniper dari ketinggian.
Sniper Polwan, Briptu Jihan, melakukan bidikan jarak 100 meter dari atas tower dan kendaraan taktis. Setelah ancaman dilumpuhkan, tim penyerang mengeksekusi penembakan jarak 15 meter menggunakan senjata MPX dengan tiga sikap, yakni tiarap, duduk, dan berdiri.
Bripda Disa Widayanti mengungkapkan bahwa persiapan yang mereka jalani berlangsung intens dan menuntut kemampuan di banyak aspek, mulai dari fisik, taktik, hingga akurasi tembakan.
"Kurang lebih satu bulan lalu kami mulai mempersiapkan diri. Lomba menembak itu tidak hanya soal menembak, tetapi juga lari, melewati obstacle, dan menaklukkan Texas Plate yang berputar. Ada senjata panjang, ada juga sniper dari tower," ujar Disa, saat ditemui detikJatim di Kompi 3 Batalyon A Pelopor Sat Brimob Polda Jatim di Porong, Jumat (15/11/2025).
Disa menambahkan, mereka telah terbiasa dengan pelatihan menembak sejak masuk Brimob. Ia sendiri bergabung sebagai Polwan pada tahun 2018 dan kini bertugas di Satbrimob Polda Jatim.
"Rapling dari tower 25 meter itu langsung dilaksanakan saat peragaan. Latihan terus kami lakukan. Meski belum rezeki menjadi juara tahun ini di Brimob Challenge nasional, kami sudah memberikan tenaga maksimal untuk Polda Jatim," kata dia.
Dansat Brimob Polda Jatim Kombes Suryo Sudarmadi menjelaskan bahwa Brimob Challenge merupakan ajang tahunan yang digelar Korps Brimob Polri untuk mengukur kemampuan taktis satuan-satuan Brimob di seluruh Indonesia. Termasuk di dalamnya kategori khusus Polwan.
"Brimob Challenge adalah pertandingan antar sat Brimob se-Indonesia. Ada halang rintang, penembakan, sniper, dan materi lain yang diuji," kata Suryo.
Menurutnya, jumlah Polwan di Brimob Polda Jatim memang terbatas, namun satuan berupaya memaksimalkan potensi personel yang ada.
"Di Polda Jatim Polwan Brimob yang tergabung di Skrikandi chalenge hanya enam orang. Yang terlibat dalam kompetisi kami maksimalkan empat karena dua lainnya tidak memungkinkan mengikuti lomba dari sisi usia atau fisik," jelasnya.
Meski dengan jumlah terbatas, ia menilai seluruh Srikandi Brimob menunjukkan dedikasi tinggi.
"Penampilan mereka luar biasa. Ini bukti bahwa Polwan Brimob mampu menjalankan tugas taktis, profesional, dan siap kapan saja negara membutuhkan," kata Suryo.
Melalui kompetisi dan peragaan ini, para Polwan Brimob Jatim membuktikan bahwa mereka dapat menjalankan peran penting dalam operasi taktis, termasuk situasi kontinjensi seperti pembebasan sandera, penembakan presisi, serta koordinasi tim di lapangan.
Penampilan Srikandi Brimob Jatim mengundang apresiasi dari para tamu undangan yang hadir, menegaskan bahwa kemampuan Polwan Brimob setara dengan rekan-rekan pria mereka.
(auh/hil)












































