Kapolda Jatim Irjen Nanang Avianto berkunjung ke Pondok Pesantren Sembilangan Bangkalan. Di sana, ia bersilaturahmi dengan kiai, alim ulama, hingga pimpinan ponpes se-Madura.
Nanang mengapresiasi kehadiran para kiai dan tokoh agama dalam kegiatan silaturahmi tersebut. Ia menekankan pentingnya sinergi antara ulama dan umara dalam menjaga kondusivitas serta memperkuat persatuan bangsa.
"Saya merasa terhormat bisa hadir di Ponpes Sembilangan, tempat yang menjadi pusat keilmuan dan pembentukan akhlak mulia," kata Nanang didampingi para pejabat utama Polda Jatim dan Kapolres Bangkalan AKBP Hendro Sukmono serta Kapolres Sampang AKBP Hartono usai silaturahmi dengan para kiai, alim ulama, habaib, dan pimpinan pondok pesantren se-Madura, Sabtu (8/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di hadapan Forkopimda Kabupaten Bangkalan hingg sejumlah tokoh agama dan masyarakat dari Bangkalan dan Sampang, Nanang menyatakan kegiatan seperti ini sangat penting untuk memupuk kekeluargaan antara ulama dan umara. Ia juga menyinggung tentang pentingnya menjaga persatuan dan mencegah upaya perpecahan di tengah masyarakat.
"Polisi tidak bisa bekerja sendiri, perlu sinergi dengan TNI, Forkopimda, para ulama, dan masyarakat. Ketika kita bersatu, kita bisa melakukan hal terbaik bagi bangsa ini," ujarnya.
Nanang mengingatkan bahwa bangsa Indonesia sejak dahulu adalah bangsa yang kuat dan disegani karena persatuannya. Ia juga menyoroti peran besar pondok pesantren dalam membangun karakter dan melahirkan banyak tokoh bangsa.
"Kita harus belajar dari sejarah. Bangsa ini pernah menjadi macan Asia karena kekuatannya dalam persatuan. Jangan sampai ada pihak-pihak yang memecah belah kita. Kekuatan Indonesia ada pada kebersamaan," imbuhnya.
Nanang menilai pesantren memiliki sistem kekeluargaan yang kuat dan menjadi pilar penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurutnya, sejak dulu telah melahirkan banyak negarawan dari ponpes. Serta sistem kekeluargaan yang kuat di pesantren menjadi teladan bagi semua masyarakat.
"Polisi pun harus belajar dari nilai-nilai itu, karena kami juga tidak sempurna. Kami butuh masukan dari para ulama agar bisa terus memperbaiki pelayanan kepada masyarakat," tuturnya.
Nanang lalu menyinggung tentang bahaya narkoba yang kini menjadi ancaman serius bagi generasi muda. Ia mengungkapkan bahwa Polda Jatim baru saja mendapat penghargaan sebagai salah satu dari 10 Polda terbaik dalam pemberantasan narkoba di Indonesia dan juga menjadi keprihatinan karena artinya peredaran narkoba masih marak.
"Kita bersyukur karena Jawa Timur termasuk 10 Polda terbaik dalam pemberantasan narkoba. Pencegahan harus dilakukan bersama-sama, terutama melalui pendidikan moral dan agama di pesantren," paparnya.
Nanang lantas mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga keamanan dan mendukung pembangunan di Madura. Ia menyebut Pulau Madura memiliki potensi besar baik di sektor sumber daya manusia, ekonomi, maupun pariwisata.
"Madura ini pulau yang sangat cantik dan penuh potensi. Kalau kita kelola dengan baik melalui pendidikan, pesantren, dan UMKM, saya yakin Madura akan menjadi wilayah yang maju dan sejahtera," jelasnya.
Di akhir kegiatan, Nanang mengajak seluruh peserta untuk terus menjaga semangat Jogo Jatim, menjaga keamanan dan persaudaraan di seluruh lapisan masyarakat.
"Jogo Jawa Timur bukan hanya slogan, tapi harus menjadi napas kehidupan kita sehari-hari. Dengan sinergi, saling menghormati, dan semangat kebersamaan, insya Allah Jawa Timur akan semakin aman, maju, dan sejahtera," tutupnya.
(dpe/abq)











































