Sejumlah Polisi Wanita (Polwan) dari Polresta Sidoarjo terjun langsung ke lokasi musala Ponpes Al Khoziny, Desa Buduran, Kecamatan Buduran, Sidoarjo yang ambruk. Mereka berikan trauma healing kepada keluarga atau wali para santri yang menjadi korban.
Kehadiran Polwan ini ditujukan untuk memberikan pendampingan psikologis (trauma healing) dan bantuan logistik bagi keluarga korban yang masih menanti proses evakuasi santri yang diduga tertimbun reruntuhan.
Iptu Murjiani dari Sat Samapta Polresta Sidoarjo mengatakan bahwa musibah ini meninggalkan duka mendalam tidak hanya bagi para keluarga korban tetapi juga masyarakat secara luas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Musibah ini tidak hanya meninggalkan luka bagi keluarga korban, tetapi juga menjadi duka bagi kita semua. Oleh karena itu, kami dari Polwan Polresta Sidoarjo turut hadir untuk memberikan pelayanan kemanusiaan," ujar Iptu Murjiani di lokasi kejadian, Rabu (1/10/2025).
Pelayanan yang diberikan meliputi pemberian makanan siap saji, pendampingan kepada orang tua korban, serta dukungan moril agar keluarga tetap kuat dan tabah selama proses evakuasi berlangsung.
"Kami hadir secara humanis di posko maupun di sekitar kawasan pondok pesantren. Fokus kami adalah memberikan pendampingan psikologis, terutama kepada keluarga korban yang masih menunggu kabar anak-anak mereka," jelasnya.
Selain itu, Polwan juga membantu menjaga ketertiban dan memastikan akses distribusi bantuan berjalan lancar di tengah suasana darurat.
"Kami berusaha membantu semaksimal mungkin sesuai tugas dan peran kami. Ini bagian dari kepedulian kami sebagai pelayan masyarakat, khususnya di saat-saat sulit seperti ini," tambah Murjiani.
Hingga hari ketiga pascakejadian, proses evakuasi masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan. Para keluarga korban masih berkumpul di sekitar lokasi, menanti kabar pasti terkait kondisi anak-anak mereka.
(dpe/abq)