Top! Siswi Surabaya Jadi Duta Siswa Indonesia 2025

Top! Siswi Surabaya Jadi Duta Siswa Indonesia 2025

Katherine Yovita - detikJatim
Kamis, 13 Feb 2025 08:30 WIB
Namira Hasugian, pelajar SMK Kristen Petra 5, Surabaya yang menjadi Duta Siswa Indonesia Utama Putri 2025.
Namira Hasugian, pelajar SMA Kristen Petra 5, Surabaya yang menjadi Duta Siswa Indonesia Utama Putri 2025. (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Salah satu pelajar di Surabaya berhasil membuktikan diri hingga dinobatkan menjadi Duta Siswa Indonesia 2025. Dia adalah Namira Aurelia Boru Hasugian, pelajar SMA Kristen Petra 5, Surabaya.

Duta Siswa Indonesia adalah salah satu ajang prestisius yang mewadahi pelajar di seluruh Indonesia untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama bangsa. Dalam kompetisi ini yang dinilai tidak hanya kecerdasan akademik tetapi juga keterampilan kepemimpinan serta kreativitas.

Sejak penjaringan dibuka pada 20 Agustus 2024 hingga 24 September 2024, ada ribuan pelajar yang mendaftar melalui 2 jalur pendaftaran, yakni jalur rekomendasi Kabupaten/Kota dan jalur umum nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga akhirnya terpilih 127 siswa mewakili 38 provinsi untuk mengikuti grand final yang digelar di Medan, Sumatera Utara. Setelah melewati seluruh tahapan seleksi itu, Namira dinobatkan sebagai Duta Siswa Indonesia Utama Putri 2025.

Pelajar kelahiran Surabaya 16 Juni 2008 itu saat ini duduk di bangku kelas 11 SMA Kristen Petra 5, Surabaya. Sejak masih duduk di bangku SD, Namira sudah aktif mengikuti banyak perlombaan di berbagai bidang, baik kompetisi akademik maupun non-akademik.

ADVERTISEMENT

Demikian halnya di SMA, Namira adalah anggota aktif kelompok paduan suara. Dia juga aktif di beberapa organisasi dan komunitas lain di antaranya SCEMA, komunitas yang bertanggung jawab mengelola media sosial sekolah, juga MAGMA, tim yang bertugas menghias gedung sekolah saat ada perayaan khusus.

Semangatnya yang tinggi untuk terus belajar dan mengembangkan diri membawanya masuk sebagai finalis Duta Siswa Indonesia 2025. Pertama kali dia mendapatkan informasi mengenai ajang ini justru melalui grup lomba yang dia ikuti.

"Yang disiapin ada berkas-berkas standar kayak kartu pelajar, NIK, sama surat perjanjian orang tua, tapi yang paling penting persiapan mental. Di tahap awal udah ada esai dan wawancara singkat. Jadi harus siap," kata Namira kepada detikJatim, Kamis (13/2/2025)

Dia sebutkan bahwa dirinya sebenarnya mendaftar Duta Siswa jalur nasional karena tidak tahu kalau ada ajang Duta Siswa lingkup Kabupaten/Kota. Karena itu dia harus menghadapi persaingan yang lebih ketat karena menghadapi peserta dari seluruh Indonesia.

Setelah berhasil menyelesaikan semua tahap seleksi dengan baik, Namira bersama 4 orang lain terpilih mewakili Provinsi Jatim pada Grand Final di Medan, Sumatera Utara. Dia bersama peserta grand final lain sempat menjalani karantina selama 4 hari di Hotel AIHO, Medan.

Selama karantina itu para finalis mendapat pelatihan basic manners, serta melakukan persiapan mandiri dengan matang seperti materi presentasi serta persiapan-persiapan lainnya. Namira mengaku, tantangan yang dia hadapi tidak mudah.

Dia sebutkan, peserta Duta Siswa tidak bisa mengandalkan dirinya sendiri. Dukungan dan keterlibatan dari orang-orang di sekitar mereka, kerabat, dan teman-temannya cukup menentukan hasil akhir perjuangan Namira saat voting.

"Daftar duta siswa nggak bisa ngandelin diri sendiri. Butuh koneksi dan bantuan orang-orang terdekat, terutama pada saat voting, untuk ngumpulin views, likes," kata Namira.

Namira mengatakan, salah satu kunci lain keberhasilan dirinya menjadi Duta Siswa Indonesia adalah menjadi diri sendiri. Percaya diri dan yakin akan potensi diri dan mengembangkannya semaksimal mungkin membawanya berhasil meraih puncak penghargaan.

"Jangan sampai api semangat dan motivasi dalam diri menjadi redup. Karena semua datang dengan tujuan yang sama yakni untuk belajar, dan menjadi versi diri yang terbaik," ujarnya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads