Queen Risma Setya Azzahra (15), siswi SMP Al-Hikmah Surabaya, berhasil meraih dua prestasi di tingkat nasional. Queen membawa pulang Juara 3 Mendongeng dan Menulis Cerita, serta prestasi Terkreatif 1 Bintang Sobat SMP tingkat nasional sebagai perwakilan Kota Surabaya.
Gadis berusia 15 tahun itu meraih Juara 3 Lomba Sastra Siswa Nasional 2024 bidang mendongeng dan melukis yang diselenggarakan oleh PUSPRESNAS, Badan Bahasa Nasional, dan Kemendikbud. Saat mendongeng, Queen punya ciri khas tersendiri, yakni mendongeng sambil memainkan ukulele.
Queen mengatakan, dongeng yang disampaikan merupakan tulisan dan idenya sendiri. Karya dongengnya berjudul "Teguran dan Kutukan" menceritakan kondisi warga desa yang kurang bersyukur atas panen melimpah. Mereka justru menggunakan obat berbahaya dan menyakiti alam, sehingga sang pencipta memberikan wabah penyakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembuatan cerita dongeng memakan waktu sepekan. Persiapannya dilakukan setiap hari meski banyak kegiatan sekolah, karena Queen sudah duduk di kelas 9 SMP dan harus membagi waktu untuk belajar.
"Persiapan nulis naskah, latihan mendongeng hampir setiap hari, karena ini lomba nasional dan besar. Pulang sekolah, les, dan malam latihan. Lumayan mengganggu waktu belajar, karena full day school, tapi alhamdulillah bisa stabil," kata Queen kepada detikJatim di SMP Al-Hikmah, Minggu (22/12/2024).
Siswi kelahiran 2009 ini memang sudah mengikuti lomba mendongeng sejak kelas 3 SD saat mengikuti ekstrakurikuler teater. Sejak saat itu, ia senang menjadi seorang pendongeng dengan ciri khas mendongeng sambil memainkan ukulele.
"Pakai alat musik ukulele berharap jadi identitas saya, mendongeng menyanyi pakai ukulele. Pendongeng juga nggak sebanyak itu dan saya ingin melestarikan. Dongeng itu seru, saya ekspresif, dongeng jadi salah satu tempat mencurahkan isi hati. Saya suka bawakan dongeng lucu. Kalau ke panti asuhan dan mereka tertawa, itu buat saya semangat. Bukan sekadar menyampaikan cerita berbagi pengalaman, tapi bisa saling bahagia," ceritanya.
Selain mendongeng, Queen juga berhasil meraih prestasi Bintang Sobat SMP kategori Terkreatif 1 tingkat nasional dari perwakilan Kota Surabaya. Ajang Bintang Sobat SMP ini merupakan program untuk menjaring peserta didik jenjang SMP yang berjiwa Profil Pelajar Pancasila dan dapat menjadi role model teman sebaya sebagai ekosistem pendukung dalam memberikan informasi yang relevan dan bermanfaat bagi peserta didik di Indonesia.
Queen mengikuti ajang Bintang Sobat SMP melalui beberapa tahapan. Ia membuat video kreatif tentang literasi dan numerasi berdurasi 1 menit 30 detik. Video tersebut menjadi tantangan karena harus dikemas menarik agar penonton tidak bosan.
"Akhirnya, saya ajak kolaborasi teman bertukar ide, ceritanya orang mau nonton konser ternyata bodong, di web palsu. Di setiap video pasti ada ukulele. Kemudian ke wawancara, nunggu beberapa hari, lalu lolos Bintang Sobat SMP," ujarnya.
Video itu mengantarkan Queen menjadi juara terkreatif dari 82 peserta yang diberangkatkan ke Jakarta beberapa waktu lalu.
Perempuan berhijab ini memang sudah diarahkan bakat dan minatnya oleh orang tua sejak kecil. Bahkan, saat TK, sudah diikutkan berbagai lomba sampai akhirnya kelas 3 SD ia menemukan kesenangannya pada menyanyi dan mendongeng.
Terhitung, sejak TK hingga saat ini, anak tunggal ini sudah mengikuti lebih dari 100 lomba dan meraih sederet juara. Kedua orang tuanya juga selalu mendukung kegiatan positif dan berprestasi.
"Mama saya mengarahkan ke banyak lomba dan les, tapi saya nggak dipaksa ikut. Membebaskan saya kalau suka ditekuni, kalau nggak suka nggak papa nggak ikut, coba-coba dulu. Sudah pernah balet, menyanyi, baca puisi, fashion show, tari, apapun dicoba. Kelas 3 ikut dongeng, setelah itu suka mendongeng dan menyanyi sampai SMP. Dongeng itu maknanya ada di setiap ceritanya, ada pesan moral nggak hanya anak-anak tapi juga orang dewasa," urainya.
Sementara itu, Waka Humas SMP Al-Hikmah, Afif Abdillah mengatakan, Queen memang salah satu murid yang berbakat. Dia sudah memiliki berbagai talenta sehingga pihak sekolah hanya perlu mengarahkan tentang kepribadian.
"Queen anaknya sudah pintar, public speaking-nya sudah oke, materi apapun dongeng sudah oke, tinggal mengarahkan attitude-nya," kata Afif.
Meski sudah memiliki bakat, pembekalan kepada siswa-siswi yang ingin mengikuti lomba juga akan dilakukan. "Kami juga lakukan pembinaan dulu, setelah beberapa hari di akhir sebelum berangkat kami presentasi di depan guru pembimbing dan pimpinan," pungkasnya.
(esw/hil)