Ngalam Mbois: Hyper Strike Buatan Argym Bantu Tingkatkan Hasil Pancing

Ngalam Mbois: Hyper Strike Buatan Argym Bantu Tingkatkan Hasil Pancing

Muhammad Aminudin - detikJatim
Senin, 28 Okt 2024 13:16 WIB
Argym, mahasiswa UB ciptakan pakan ikan ramah lingkungan
Argym, mahasiswa UB ciptakan pakan ikan ramah lingkungan (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Tim mahasiswa Jurusan Budidaya Perairan Universitas Brawijaya (UB) PSDKU Kediri mampu menghasilkan omzet puluhan juta rupiah. Mereka menciptakan cairan aroma untuk pemancing meningkatkan hasil tangkapan ikan.

Produk ini merupakan hasil karya Muhammad Arifin Gymnastiar (21) bersama empat mahasiswa lainnya. Argym, sapaan akrabnya menuturkan, ide awal produksi cairan tersebut berawal dari banyaknya peminat hobi memancing.

Produk yang dinamai Hyper Strike itu tergolong baru dijalankan mulai awal Januari 2024 ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita ingin membuat esens atau penambah aroma untuk meningkatkan hasil tangkapan dari orang-orang yang suka memancing," ujar Argym, Senin (28/10/2024).

Argym yang saat itu bersama kawan-kawannya sedang mengikuti Program Pembinaan Mahasiswa Kewirausahaan (P2MW), melihat peluang usaha tersebut karena biasanya produk cairan serupa lainnya tidak ramah lingkungan.

ADVERTISEMENT

Mereka juga banyak melihat bahan-bahan yang digunakan untuk mencari ikan, justru malah kurang bagus bagi lingkungan.

"Jadi kita berinovasi untuk tetap melestarikan keberlanjutan lingkungan yang ada," bebernya.

Argym menegaskan, hasil produksinya tergolong food grade dengan bahan-bahan sulingan buah-buahan dan seafood yang ditambahkan propilen glikol.

Ada 6 varian produk Hyper Strike menyesuaikan jenis ikan yang akan dipancing.

"Ketika pemancing mendapatkan ikan, mereka enggak khawatir kalau ikan tersebut menimbulkan penyakit atau ada residu hasil dari tangkapan tadi," katanya.

Produk tim mahasiswa tersebut, mulai dipasarkan sejak Februari 2024. Hingga saat ini, sudah terjual sekitar 10 ribu kemasan. Aktivitas usaha yang berlokasi di Kediri ini sudah memiliki 6 pegawai.

"Alhamdulillah ada 6 orang di Kediri, 4 orang packaging, 2 orang untuk live streaming (TikTok untuk penjualan). Jadi karena kita butuh tenaga untuk melakukan packaging setiap hari, setiap harinya paling tidak kita bisa mendapat 50-100 piece orderan," bebernya.

Argym menambahkan, produk tersebut sudah terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) dan NIB.

Ke depan, ia bersama teman-temannya akan mendirikan PT untuk fokus menjalankan usaha tersebut.

"Jadi setelah merek dagang sudah terbit, memang rencana kita akan mendirikan PT," katanya.

Argym mengatakan, produk timnya itu dipasarkan melalui online dengan penjualan hampir di seluruh Indonesia.

Mereka juga berupaya dapat menjual produknya ke luar negeri seperti negara tetangga Malaysia. Hal ini melihat dari beragam komentar warganet asal Malaysia yang tertarik terhadap produknya.

"Namun, ternyata harganya yang diminta harga ringgit Malaysia. Dan, kemampuan dari online shop sendiri belum bisa menjangkau ke sana untuk pengiriman," bebernya.

Sedangkan pemasaran offline dengan bermitra ke 4 toko perlengkapan pancing di Nganjuk, Madiun dan Gresik. Timnya juga melayani pesanan dengan jumlah besar.

"Dan juga ada lagi sebenarnya, belinya literan itu ada dari daerah Gresik, setiap bulan itu bisa sampai 100 kilo pemesanan," katanya.

Dia mengatakan, untuk omzet yang diperoleh setiap bulan dari usahanya ini, yakni hingga di angka puluhan juta rupiah.

Sementara itu, Rektor UB Prof Widodo menambahkan, pihaknya juga mendorong mahasiswanya menjadi wirausahawan melalui beragam program kegiatan yang ada, seperti Wirausaha Mahasiswa Merdeka.

"Kemudian juga kita, untuk WR 3 itu bekerjasama dengan industri-industri dan dunia usaha juga untuk mendampingi mahasiswa kita yang siap untuk melakukan wirausaha. Terutama adalah coaching finance-nya, kemudian kredit usahanya," imbuh Widodo terpisah.

Pihaknya juga siap mendukung pendanaan khusus sebagai stimulasi. Sehingga diharapkan, para mahasiswa semakin banyak yang tertarik menjadi wirausahawan.

Menurut Widodo, ke depan yang terpenting yakni mensosialisasikan masyarakat bahwa menjadi wirausahawan meskipun masih pemula merupakan pekerjaan mulia.

"Kadang-kadang mahasiswa ini mau memulai wirausaha, tapi orang tuanya menghambat karena dianggap bahwa wirausahawan itu bukan pekerjaan yang mulia atau pekerjaan yang dianggap sukses oleh keluarga," pungkasnya.

Ngalam Mbois adalah rubrik spesial detikJatim yang mengupas seputar seluk-beluk, capaian, prestasi, dan kelokalan khas yang ada di Malang Raya. Ngalam Mbois tayang setiap hari Senin.




(mua/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads