Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) meraih emas di Paralympic Paris 2024. Mahasiswa Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) menjadi satu-satunya yang mendapat emas.
Rektor Unesa Prof Nurhasan mengatakan, pada Paralimpiade Musim Panas 2024 Indonesia mengirim 35 atlet. Dua di antaranya dari Unesa, yakni Leani Ratri Oktila mahasiswa Prodi S3 Pendidikan Jasmani dan Tony Ricardo mahasiswa S2 Pendidikan Olahraga.
"Leani Ratri Oktila turun di Mixed Doubles SL3-SU5 atau ganda campuran cabor badminton bersama Hikmat Ramdani berhasil meraih satu-satunya medali emas dan satu medali perak untuk Indonesia," kata Nurhasan, Rabu (11/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Unesa Bakal Buka Kampus Baru di IKN |
Menurutnya, penampilan Indonesia dalam Paralimpiade tahun ini sangat mengesankan dan impresif, sehingga mampu memecahkan rekor dengan perolehan medali terbanyak sepanjang sejarah keikutsertaan Indonesia.
"Pada final badminton juga mempertemukan 'All Indonesian Final'," ujarnya.
Sementara Dekan FIKK Dwi Cahyo Kartiko mengapresiasi penampilan gemilang yang ditunjukkan para atlet Indonesia, termasuk mahasiswa FIKK Unesa, Tony Ricardo cabor judo. Tony belum berhasil mempersembahkan medali untuk Indonesia, tetapi perjuangannya tetap diapresiasi.
"Tony memang belum berhasil meraih medali, tetapi perjuangannya sampai di babak perebutan medali perunggu itu luar biasa. Apalagi inikan laga perdana dia di Paralimpiade," kata Dwi.
Kepada mahasiswa yang berjuang untuk merah putih di Paralimpiade, Unesa akan memberikan apresiasi berupa beasiswa dan kesempatan menjadi dosen atau pengajar di FIKK, termasuk kepada Tony.
"Kesempatan menjadi atlet kan ada masanya ya. Misalnya mereka ingin melanjutkan karir sebagai dosen di Unesa kami beri kesempatan. Kan, itu bagus, atlet paralimpiade mengajar olahraga kepada mahasiswa itu keren. Banyak pengalaman berharga mereka yang tentunya berarti bagi generasi muda kita," jelasnya.
Usai awarding, Leani Ratri Oktila menyampaikan terima kasih kepada Rektor Unesa dan jajarannya atas dukungan dan motivasinya selama ini.
"Sehingga saya dan timnya di kontingen Indonesia berhasil memberikan yang terbaik untuk tanah air. Terima kasih kepada Pak Rektor dan dekan serta seluruh civitas selingkung Unesa," katanya.
Sama halnya dengan Tony berterima kasih kepada pihak kampus atas apresiasi yang diberikan.
"Terima kasih atas dukungannya. Unesa satu langkah di depan," tandasnya.
Diketahui, Indonesia menduduki peringkat ke-50 dunia setelah memboyong todal 14 medali. Rinciannya, 1 emas, 8 perak, dan 5 perunggu. Penampilan kontingen Indonesia dalam kompetisi bergengsi itu dinilai sangat mengesankan, sehingga berbuah rekor yang membanggakan.
(esw/fat)